Pj Bupati Digadang -Gadang Akan Maju Pada Kontestasi Pilkada Garut 2024

Hendrik Prima
Pj Bupati Garut Barnas Adjidin saat memimpin apel pagi di lapangan Setda Kabupaten Garut. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Semakin ramai bursa calon Bupati dan Wakil Bupati Garut yang akan mengikuti kontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut tahun 2024. Sejumlah nama santer menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Nama-nama yang sudah ramai diperbincangkan yakni ada sosok mantan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin, Drs. Ade Najmulloh punawirawan Polri serta nama-nama milenial seperti Hilman Umar Basori, Aji Muhammad Iqbal dan beberapa lainnya yang sudah meramaikan polling polling warganet di Garut.

Selain nama-nama itu, sekarang ini jadi perbincangan hangat yakni sosok Barnas Adjidin yang saat ini menjabat sebagai Pj Bupati Garut.

Barnas digadang-gadang akan maju ikut pada kontestasi Pilkada Garut yang akan digelar pada bulan November 2024 mendatang.

Tentunya sosok Barnas yang belum genap tiga bulan menjabat sebagai Pj Bupati Garut, Ia merupakan sosok yang cukup dikenal oleh sebagian elit warga Garut. Bukan sosok asing melainkan sudah lama dikenal sebagai birokrat senior di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Saat iNewsGarut.id mencoba mengkonfirmasi sejumlah warga Garut terkait peluang Barnas Ajidin maju Pilkada Garut, rata-rata menilai positif sosok tersebut jika benar ingin maju Pilkada.

"Sebagai warga negara terlebih saat ini memimpin Garut sah sah saja jika beliau (Pak Barnas) maju di Pilkada Garut, tidak ada larangan," Kata salah seorang warga Garut yang mengaku bernama Asep Rahman saat dimintai tanggapannya, Rabu (17/4/2024)

Asep menyebut semakin banyak pilihan nama dan sosok Balon Bupati dan Wakil Bupati akan semakin terlihat kualitas dan keseriusan dari masing-masing yang bersangkutan untuk memimpin Garut.

"Saya rasa semakin banyak Calon semakin baguslah, dan warga nantinya bisa menilai dari rekam jejak dan keseriusan para Calon untuk maju di Pilkada Garut ini,"ungkapnya.

Sementara itu warga lainnya Dedi Kurniawan sebagai aktivis salah satu ormas Islam di Garut menyatakan kabar dukungan di masyarakat kepada Barnas Adjidin yang nota bene sebagai Pj Bupati Garut saat ini untuk maju di pilkada Kabupaten Garut 2024, secara pribadi mengapresiasi.

"Saya secara pribadi mengapresiasi, pertimbangannya beliau orang yang matang di birokrasi, punya skill dan kemampuan yang cukup di pemerintahan, punya akses ke Grassroots cukup bagus seperti ke tokoh-tokoh pesantren, tokoh ormas akses ke pemerintah pusat juga sangat bagus."ungkap Dedi.

Dia juga memperhatikan beliau setelah dilantik hari selasa sore 23 januari 2024 di Gedung Sate, Rabu ke Garut bertemu SKPD dalam rangka penyambutan PJ Bupati Garut hari kamis nya langsung datang ke kantor MUI Kabupaten Garut untuk bersilaturahmi dengan pimpinan ormas islam dan pengurus MUI.

Menurut catatanya, sejak dilantik sangat sering koordinasi dengan MUI baik secara formal maupun informal membahas soal keumatan di Kabupaten Garut.

"Ini artinya sosok Barnas Adjidin adalah sosok yang dekat dengan ulama dan tokoh masyarakat."imbuhnya.

Barnas Adjidin lanjut Dedi juga merupakan sosok yang tidak kenal lelah, tidak kenal hari libur dalam bekerja.

"Beliau blusukan terus menemui warga terutama dalam rangka realisasi program dan Kebijakan Pemda Garut."ucapnya.

Dedi menambahkan sebagai orang baru di Garut, Barnas telah membawa harapan baru di Garut.

"Beliau terbebas dari noda noda politik masa lalu sehingga jika memimpin akan lebih ajeg karena tidak terbebani masa lalu."tuturnya.

"Namun perihal pencalonan sebagai bupati Garut sejauh yang saya tahu, termasuk saya menyerap informasi dari orang sekeliling beliau, Pak Barnas tidak akan maju di pilkada Garut, itu yang saya tahu, Saya tidak mewakili rasa dan rencana beliau, tapi itu yang saya tahu, supaya lebih soheh lebih baik tanya beliau,"tukasnya.

Berbeda dengan pandangan kedua warga tadi, Hendro Sugiarto dari kalangan aktivis menilai jika benar Pj Bupati digadang maju Pilkada ada pertimbangan etika yang harus dicermati.

"Terkait didorong maju Pilkada itu hak semua orang sebagai warga negara termasuk hak Pak Pj, akan tetapi sebaiknya sebagai Pj beliau mempertimbangkan etika agar menjalankan tugas sebagai Pj tidak terkesan dimanfaatkan karena memiliki popularitas yang cukup bagus,"ujarnya.

Hendro menyebut kendalanya hanya masalah etika saja, tetapi jika berbicara kelayakan mungkin ceritanya berbeda dengan pertimbangan etis dan tidak etisnya seorang Pj Bupati maju Pilkada.

"Jangan ada kesan memanfaatkan posisi saja,"tegasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network