Ketua Umum IJTI, Herik Kurniawan mengatakan, teknologi kecerdasan buatan bisa memberi manfaat dan juga bisa menjadi ancaman. “Bisa memudahkan juga bisa mengancam, dan jurnalis televisi harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut,” katanya.
“Kita akan menyerap banyak ilmu dari narasumber yang kita hadirkan untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” katanya menambahkan.
Sementara Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengapresiasi tema yang dipilih IJTI dalam kegiatan Konsolidasi Nasional. “Teknologi buatan sudah banyak yang digunakan untuk memanipulasi informasi,”ujarnya.
Tema tersebut menurutnya, menunjukan IJTI sudah semakin maju menyikapi perkembangan jaman. “ Usia 26 tahun semakin mengukuhkan partisipasinya dalam mewujudkan kemerdakaan pers,”ucapnya.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) merupakan organisasi bagi jurnalis televisi yang didirikan 9 Agustus 1998. IJTI lahir pada era reformasi, yang diinisiasi sejumlah jurnalis televisi dari berbagai stasiun televisi. Kongres Pertama digelar di Hotel Peninsula, yang saat ini menjadi tempat diselenggarakannya Konsolidasi Nasional 26 tahun IJTI.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait