GARUT, iNews.id – Antrian panjang pemburu minyak goreng tampaknya sudah tidak aneh lagi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal ini menjadi pemandangan yang tersaji setiap pagi di kawasan jalan Ahmad Yani menuju Jalan Ciledug.
Titin (66) salah seorang warga Jalan Pasundan, mengaku dirinya harus berangkat dari rumah setelah sholat shubuh demi mendapatkan seliter minyak goreng.
"Habis Sholat Shubuh langsung tituturubun (buru-buru) kesini, kalau gak buru-buru nanti antriannya jauh," ucapnya kepada iNews.id, Minggu 6 Maret 2022.
Titin mengaku, kesulitan ekonomi di masa pandemi memaksa dirinya rela mengantri untuk minyak goreng.
"Ah cep, kalau banyak uang mah hoream (malas) ngantri seperti ini teh, apalagi seperti saat ini, cari uang susah," tambahnya.
Sementara itu Imas Rohayati (50), pedagang gorengan warga Kaum Lebak, Kabupaten Garut, menyebutkan, ia harus mengantri setiap empat hari sekali demi mendapatkan minyak goreng untuk kebutuhan dagangannya.
"Saya empat hari sekali ngantri minyak, saya kan jual gorengan di rumah, jadi butuh minyak goreng, kalau ga ngantri saya mau ngambil keuntungan darimana dari hasil jual gorengan? Sekarang saja kalau dapat minyak goreng hasil ngantri, untungnya ga banyak," katanya.
Sementara itu menanggapi fenomena kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini, Pemerintah Kabupaten Garut melalui Bupati Garut, Rudy Gunawan, akan mengadakan operasi pasar dan juga memberikan bantuan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Rudy, pada awak media saat menghadiri acara Gebyar Vaksin yang dilaksanakan di Pendopo Garut, Sabtu 5 Maret 2022.
"Kami mengadakan 2 gerakan operasi pasar, dan juga kita sebenarnya (akan) memberikan bantuan kepada (warga yang terdaftar pada) DTKS, daftar mereka yang masuk kesejahteraannya tidak bagus, (akan) mendapatkan minyak goreng, tapi tujuannya adalah kita membantu merekalah, karena sekarang ini kan mau puasa, nanti kami akan bertahap ini (pemberian bantuannya)," ujar Bupati Garut.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait