GARUT, iNews.id – Antrian pecinta kuliner selalu tampak setiap pagi di perempatan lampu merah Jalan Papandayan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jabar.
Bukan tanpa alasan, para pecinta kuliner ini rela mengantre demi merasakan lezatnya surabi papandayan yang melegenda.
Mulai berjualan sejak 60 tahun yang lalu, dinasti surabi Papandayan kini sudah sampai di generasi Ke-4 dan tetap diminati oleh banyak orang.
"Nenek saya sudah berjualan Sejak Tahun 1960, saya generasi Ke-3, anak saya yang itu generasi ke-4," ujar Asep Ruhendi kepada iNews.id, Minggu 13 Maret 2022.
Surabi yang dipanggang menggunakan kayu bakar ini memiliki cita rasa unik. Apalagi ditambah dengan beragam toping pilihan seperti oncom, abon, keju, surundeng, dan coklat ceres untuk surabi manis, niscaya akan membuat lidah sulit berhenti menikmati panganan legenda ini.
Dijual mulai dari harga Rp. 4.000 sampai dengan Rp. 10.000,-, penganan yang berbahan dasar tepung beras dan kelapa ini cocok juga dipadankan dengan gorengan kacang yang tersedia disini.
"Harganya mulai dari Rp. 4.000,-, tapi gimana topingnya juga, yang paling banyak diminati itu surabi toping abon, oncom sama telur oncom," tambah Asep.
Buka setiap hari dari Pukul 04.00 WIB, Asep mengaku dirinya bisa menghabiskan 3-4 ember besar adonan surabi dengan omset mencapai Rp. 2 juta.
"Hari biasa omset Rp. 1,5 juta, tapi kalau hari libur bisa mencapai Rp. 2,5 juta," ujarnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait
