GARUT, iNewsGarut.id – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Sabtu (10/5/2025). Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung pengolahan kopi agroforestri oleh Kelompok Perhutani Sosial Mitra Paguyuban Tani Sunda Hejo, sekaligus mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani kopi di kawasan perhutanan sosial.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, mengungkapkan bahwa kopi merupakan salah satu komoditas strategis yang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
"Kami sudah membantu para petani kelompok tani yang ada di perhutanan sosial, baik di lahan milik maupun lahan negara. Beberapa kelompok sudah kami bantu untuk mengembangkan kopi agar hasilnya optimal," kata Haeruman.
Ia juga menyoroti pentingnya konservasi lingkungan, seperti pelestarian tanaman aren sebagai pengikat air, serta pemanfaatan limbah kopi berupa kasarah (kulit buah kopi) dan kulit ari kopi sebagai produk bernilai tambah.
"Saya sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam pengembangan kopi, membantu lebih dari 8 juta pohon kopi di berbagai wilayah. Alhamdulillah, taraf hidup petani semakin meningkat dan ini menjadi kebanggaan kami," tambah Haeruman.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani dan penerapan sistem agroforestri sebagai upaya meningkatkan produktivitas kopi sekaligus menjaga kelestarian hutan.
"Model agroforestri ini penting untuk kita dorong. Petani tidak hanya menanam kopi, tapi juga menjaga hutan. Ini win-win solution bagi semua pihak," ujarnya.
Ia juga menyoroti perlunya keberadaan intermediary atau perantara yang kredibel dalam rantai perdagangan kopi agar keuntungan bisa didistribusikan lebih adil kepada petani.
"Kalau kita punya intermediary yang kredibel, tentu yang namanya berdagang pasti mencari untung. Tapi bagaimana keuntungan itu bisa dibagi lebih baik kepada petani," jelasnya.
Raja Juli juga menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk kelompok kerja khusus untuk membuka akses pasar internasional bagi kopi Indonesia. Menurutnya, konsumen global kini semakin peduli terhadap asal-usul dan proses produksi kopi yang berkelanjutan.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait