Dedi Mulyadi mendengarkan dengan seksama. Ia memahami bahwa korban yang meninggal dapat dikategorikan sebagai kecelakaan kerja.
"Posisinya adalah biasa kerja disitu. Biasa bekerja di situ, kategorinya kecelakaan sedang bekerja. Termasuk kategorinya kecelakaan kerja," jelasnya.
Saat berinteraksi dengan anak korban lainnya, Dedi Mulyadi bertanya, "Sekarang yatim?" Pertanyaan itu dijawab dengan isak tangis, "Iya. Masih sekolah."
Mendengar itu, Dedi Mulyadi langsung menyatakan komitmennya. "Udah jadi anak aku, kamu aku urus sampai kuliah. Seluruh anak-anak dari korban, sekolah sampai perguruan tinggi saya yang mengurus," kata dia
Jawaban itu disambut dengan ucapan terima kasih yang diiringi tangisan haru. "Alhamdulillah, terima kasih pak," ujar anak korban tersebut, seolah menemukan harapan di tengah duka."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait