Anggota Dewan di Garut Suarakan Keadilan Kekerasan Seksual Terhadap Penyandang Disabilitas

Hendrik Prima
Anggota DPRD Garut saat menengok penyandang disabilitas yang jadi korban kekerasan seksual. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

“Abah Erlangga sebaiknya dirawat di griya lansia. Sementara Risman, anak berusia tiga tahun yang belum bisa berbicara karena diasuh uwaknya yang tuna rungu, juga butuh pendampingan khusus,” ujarnya.

Ia menilai pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos RI) dapat membantu dengan program Rumah Sejahtera Terpadu bagi keluarga ini.

Yudha juga menegaskan perlunya keberanian masyarakat untuk mendukung korban. Ia mengaku sempat melihat video yang diperlihatkan warga, di mana Ibu Neni menangis kesakitan akibat kekerasan yang dialaminya.

“Kita tidak boleh permisif. Predator seksual harus berhadapan dengan hukum. Jika masyarakat diam, maka para pelaku akan semakin berani,” tegas Yudha.

Menurutnya, banyak penyandang disabilitas perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual karena kondisi mereka yang serba terbatas. “Ibu Neni tidak bisa bersuara memperjuangkan keadilan. Kita yang harus bersuara untuknya,” pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network