GARUT, iNews.id – Bulan Suci Ramadhan 1443 H, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Garut, membagikan 30 buah kompor listrik kepada para pembatik Garutan yang tersebar di wilayah Garut Kota, diantaranya yaitu di Kampung Sanding, Kelurahan Muarasanding, Kampung Paledang, Kelurahan Kotakulon, dan Kampung Sisir, Kecamatan Samarang.
Pemberian bantuan kompor ini, diberikan secara simbolis kepada pembatik Garutan yang ada di Kampung Sanding dan Kampung Paledang.
Ketua Umum Dekranasda Garut, Diah Kurniasari, pihaknya sengaja memberikan langsung kompor listrik kepada para pembatik ini, di mana pihaknya menyiapkan 30 unit kompor listrik yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pembatik batik Garutan, yang diakuinya saat ini mulai sulit ditemui.
"Ini kami memberikan sekitar 30 unit kompor listrik, karena kan ada pembatik itu sekeluarga, jadi tidak mungkin seorang satu, jadi kita bagi perkelompok seperti itu yang ada di rumah pembatik," tuturnya, Jum'at (8/4/2022).
Lanjut Diah, ia menjelaskan, kompor yang diberikan kepada pembatik ini merupakan kompor khusus yang ia pesan dari Yogyakarta, dan memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu asap yang dihasilkan tidak sebanyak kompos gas pada umumnya.
"Hari ini mungkin ini kita untuk membantu mereka, karena kompor ini nanti asapnya tidak terlalu banyak, tidak seperti kompor yang pakai gas, jadi paling tidak kita membantu menjaga kesehatan para pembatik, karena bayangkan ruang kecil mereka beramai-ramai membatik dengan uap itu sangat berbahaya," papar Diah.
Kemudian, ia juga berharap melalui pemberian bantuan kompor listrik bagi pembatik ini, semoga bisa meningkatkan minat masyarakat untuk belajar dan melestarikan batik Garut.
Terlebih, ia menilai bahwa batik Garut memiliki kekhasan serta kualitas yang sangat bagus.
"Kita harap bisa meduniakan batik Garut, nah ini lah kita, mudah-mudahan batik Garut lebih terkenal kembali bangkit lah seperti itu," harapnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan kompor listrik, pembatik asal Kampung Sanding, sodari Sariah (83), ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Dekranasda Garut yang telah memberikan bantuan kompor listrik bagi dirinya. Ia menambahkan, akibat pandemi Covid-19, penjualan dan peminat batiknya kian sepi.
"Iya sekarang itu batik itu lagi sepi, iya sejak di masa Pandemi Covid-19 sepi, kalau sebelum itu ya alhamdulillah gitu ada. Kalau ada yang memesan dibuat, kalau gak ada yang pesan ya libur aja," katanya
Lebih lanjut, Sariah mengatakan, ia sudah membatik sejak tahun 1953, dengan adanya bantuan ini, ia berharap ke depannya ada perhatian dan juga bantuan kepada pembatik Garutan yang saat ini sudah sulit ditemukan.
"Minta bantuan aja gitu, seperti hibah, karena kalau kredit itu kan harus dibayar, kalo harus dibayar nggak ada untuk bayarnya," pungkasnya
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait