Bintang Liverpool Sadio Mane Kaya dan Saleh, Ternyata Terinspirasi Ayahnya yang Imam Masjid di Seneg
LIVERPOOL, iNews.id - Siapa yang tidak kenal superstar klub Liga Inggris, Sadio Mane. Yah, pesepak bola yang kini menjadi miliuner itu, memiliki popularitas dan harga berlimpah.
Namun, Sadio Mane tidak larut atau terlena dalam gelimang harta dan ketenaran. Dia hidup sederhana, meskipun menjadi pesepak bola miliuner. Sadio Mane sangat religus, dia disebut pemuda yang saleh oleh para fans dan teman-temannya.
Dia taat beribadah, rajin berpuasa dan ahli sedekah. Ketaatan Sadio Mane pada ajaran Islam membentuk pribadinya sebagai pribadi muslim yang saleh. Dan, semua itu tidak lepas dari peran orangtuanya. Yah, Sadio Mane ternyata anak imam masjid di Bambali, Sedhiou, Senegal Selatan, Senegal.
BACA JUGA:
Bungkam Burnley, Liverpool Geser MU dari Puncak Klasemen
Di tengah rutinitas latihan dan bertanding bersama Liverpool, Sadio Mane memiliki kebiasaan bangun sebelum subuh. Pemain kelahiran Bambali, Sedhiou, Senegal Selatan, 10 April 1992, itu pun berusaha menjaga Salat 5 waktunya. ''Aku bangun sebelum subuh, salat, kemudian datang lebih awal ke tempat latihan,''ujar Sadio Mane.
Kesalehan Sadio Mane dibentuk ayahnya, seorang imam masjid di tanah kelahirannya, Bambali. Cerita kesalehan Sadio Mane terungkap pada 2018. Ketika itu, Al-Thabi, imam masjid di wilayah Liverpool, pernah mengungkapkan Sadio Mane datang ke masjid dengan penampilan sederhana.
Menurut Al-Thabi, Sadio Mane, datang ke masjid dengan mengendarai mobil biasa. Padahal, dia memiliki mobil mewah di rumahnya. Selain rajin beribadah, Sadio Mane berusaha tetap menjalankan puasa Ramadan di tengah padatnya jadwal kompetisi.
Buktinya, Sadio Mane tetap berpuasa saat Liverpool melawan Barcelona di semifinal leg kedua Liga Champions pada Ramadan tahun lalu. Saat Liverpool bertemu Tottenham Hotspur di final Liga Champions, Sadio Mane tetap berpuasa. Kendati hidup di negara yang muslim minoritas, Sadio Mane tidak pernah kesepiaan ketika menjalankan puasa Ramadan di Liverpool. Dia mengundang imam masjid Liverpool untuk berbuka puasa bersama di rumahnya.
Di dalam lapangan, Sadio Mane mencatatkan prestasi gemilang bersama Liverpool sejak meretas karier di Anfield pada 2016. Hingga saat ini, Sadio Mane sudah mencetak 100 gol di berbagai kompetisi. Gol ke-100 dicetak Mane saat Liverpool membantai Crystal Palace di Liga Inggris pada Sabtu (18/9/2021). Mane menjadi pemain ke-18 Liverpool yang mencetak 100 gol di semua kompetisi.
Tahukah Anda, jika Sadio Mane di masa kecilnya diminta ayah dan ibunya untuk fokus belajar agar bisa menjadi guru. Orang tuanya tidak mengizinkan Sadio Mane menekuni sepak bola karena tak memberikan masa depan. Namun, Mane memilih mengikuti kata hatinya dengan nekat kabur dari rumah demi berlatih sepak bola. Ayah takut putranya lalai dari kewajibannya beribadah kepada Allah SWT jika berkarier sebagai pesepak bola.
Mane membuktikan anggapan ayahnya salah. Dia taat beribadah meski kini menjelma menjadi pemain bintang. Dia rajin salat berjamaah di masjid yang ada di Merseyside yaitu Liverpool Central Mosque dan Liverpool Mosque and Islamic Institute.
Sebelum bertanding, Mane sering berdoa dan selalu melakukan selebrasi sujud setelah mencetak gol. Kesalehan Sadio Mane tidak hanya sebatas urusan ibadah. Dia juga menyisihkan waktunya untuk membersihkan toilet Masjid Al-Rahma, London, Inggris, pada 1 September 2018. Aksi Sadio Mane membersihkan toilet itu meledak di media sosial setelah dibagikan di akun Twitter imam Khalil Laher.
Kesalehan Sadio Mane ditunjukkan dengan rajin bersedekah. Dia membangun sekolah, rumah sakit di kampung halamannya. Dia membangun rumah sakit dengan donasi sebesar Rp9,85 miliar setelah mengenang ayahnya yang meninggal karena tidak mendapatkan pengobatan maksimal di tempat kelahirannya. ''Aku berusia tujuh tahun dan bermain di lapangan saat sepupuku memberitahu ayah meninggal. Aku belum paham benar saat itu. Sebelum meninggal, ayah sakit berminggu-minggu dan kami memberinya pengobatan tradisional selama tiga sampai empat bulan karena tidak ada rumah sakit di desa kami,” kenang Mane.
Sadio Mane juga pernah membangun sekolah di Bambali dengan memberikan bantuan sebesar Rp3,9 miliar pada 2018. Mane juga mengucurkan dana hingga Rp807 juta untuk membantu warga yang terkena Covid-19 di tempat asalnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait