"Sehingga pada acara Pelepasan dan Wisuda Tahfidz hari ini terkesan begitu mewah, terkesan begitu khidmat, acara bisa berjalan dengan lancar, peserta didik memiliki karakteristik yang disesuaikan, yang diinginkan, yang diharapkan oleh pihak sekolah dengan visi sekolah, yaitu islami, unggul dan berprestasi," ungkap Rizal.
Ia menjelaskan, output yang dihasilkan dari Projek Profil Pelajar Pancasila ini, mereka (siswa) memiliki kreativitas yang tinggi juga memiliki karakter bergotong-royong, karena mereka membuat olahan makanan tradisional, kemudian dipasarkan, dijajakan di khalayak umum, kemudian para tamu undangan pun antusias mencicipi dan membeli makanan tersebut.
"Sehingga sekolah memberikan modal kepada satu kelas itu 150 ribu, ada yang sudah balik modal, ada yang 200 ribu, 300 ribu, tentu itu sebagai nilai kebanggan bagi kami karena anak-anak berwirausaha, belajar berdagang seperti itu," jelasnya.
Terakhir, Rizal menerangkan, Projek Profil Pelajar Pancasila ini dilaksanakan secara continue, untuk 1 tahun itu harus ada 3 projek, maka di tahun pelajaran 2022-2023 harus ada 3 projek lagi yang berbeda tentunya.
"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi SMP Plus Nuurul Muttaqiin bagaimana seluruh guru, seluruh stakeholder, termasuk Yayasan Nuurul Muttaqiin, ikut mendukung program pemerintah berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar," pungkasnya.
Editor : ii Solihin