GARUT, iNews.id – Abdul Fattah (18) remaja yang dinyatakan hilang selama kurang lebih dua pekan di kawasan Pantai Cijeruk, Kecamatan Cibalong, Garut, ditemukan meninggal dunia. Jasad siswa SMK tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
Mulanya, sejumlah pihak yang menemukan tak mengetahui jika jenazah tersebut merupakan Abdul Fattah. Pasalnya, kondisi tubuh Abdul Fattah dalam keadaan rusak, hanya untuh pada bagian tubuh dan kaki.
Kabar perihal penemuan mayat tersebut sebelumnya beredar melalui media sosial Facebook yang diunggah di grup Kabar Cidaun Jayanti (KJC). Dalam postingannya, unggahan tersebut memperlihatkan kondisi jenazah serta menuliskan pengumuman perihal penemuan mayat dan sejumlah hal lainnya.
"Bilih Aya kahilangan jalmi, ieu aya mayat di darah Agrabinta Muara Salatri. Tapi ats tragis kaayaanna. Anjeuna nyandak acis sareng HP teras ATM tapi teu acan jelas identitasna. Nme kenging kabar mh org Garut (Jika ada yang kehilangan orang, ini ada mayat dI daerah Agrabinta Muara Salatri. Tapi sudah tragis kondisinya. Dia membawa uang sama HP lalu kartu ATM, tapi belum jelas identitasnya. Baru dapat kabar katanya orang Garut)," tulis unggahan tersebut.
Kepastian bila mayat yang ditemukan di kawasan pantai Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur itu merupakan jasad Abdul Fatah diungkapkan Aang, salah satu keluarga korban. Pihak keluarga merasa yakin setelah melihat pakaian yang masih melekat di tubuh mayat tersebut serta sejumlah barang di sekitarnya.
"Dilihat dari ciri-ciri pakaian yang masih melekat di jasad tersebut, kami yakin itu adalah Abdul Fatah. Demikian pula dari barang-barang yang ditemukan seperti ponsel dan kartu ATM, semakin memperkuat keyakinan kami," ujar Aang, saat dihubungi, Kamis (7/7/2022).
Ia menyebutkan, saat ditemukan oleh warga di kawasan pantai di wilayah Desa Mekarsari, mayat tersebut memang sudah dalam kondisi memprihatinkan. Bagian tubuhnya sudah tak utuh lagi akibat adanya bagian tubuh yang telah hilang.
"Keluarga tetap yakin bahwa itu jasad dari Abdul Fatah," katanya.
Bahkan, tutur Aang, pihak keluarga langsung berangkat ke Cianjur dengan tujuan untuk membawa jasad Abdul Fatah ke kampung halamannya di Desa Hanjuang, Kecamatan Bungbulang, Garut.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono membenarkan adanya dugaan jika mayat yang ditemukan di wilayah Cianjur itu merupakan jasad dari Abdul Fatah. Selain adanya keyakinan dari pihak keluarga korban, kuatnya dugaan jika itu adalah Abdul Fatah juga berdasarkan barang-barang yang ditemukan bersamaan dengan mayat korban.
"Di saku celana yang masih melekat pada tubuh korban, ditemukan sejumlah barang yang memang dipastikan oleh pihak keluarga milik korban. Barang tersebut di antaranya sebuah ponsel yang di bagian belkangnya ada stiker SMK Nurul Uyun, Kecamatan Bungbulang, tempat korban bersekolah," kata AKBP Wirdhanto.
Selain ponsel, tambahnya, di saku celana korban juga ditemukan sebuah kartu ATM yang juga diyakini milik korban. Untuk memastikannya, petugas sudah meminta pihak bank untuk melakukan pengecekan atas kepemilikan kartu ATM, yang ternyata nama pemiliknya berdasarkan catatan di bank adalah ibu korban.
"Jika pihak keluarga ingin dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab dan cara kematian, serta untuk mengetahui penyakit atau cedera yang mungkin terjadi pada korban, maka kami akan melakukannya. Namun jika pihak keluarga tak mau, maka autopsi tak akan dilakukan," ucapnya.
Editor : ii Solihin