GARUT, iNews.id – Pemerintah Kabupaten Garut merilis data terbaru terkait dampak bencana yang menerjang di Jumat (15/7/2022) lalu. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebut, jumlah warga terdampak mencapai 6.314 KK atau sekira 19.546 jiwa.
"Ada beberapa kecamatan yang terkena musibah yang berjumlah 14 kecamatan, sedangkan desanya ada 90 desa dan kelurahan. Kalau dilihat titiknya, ada 137 titik kejadian banjir dan longsor jadi ada banjir dan longsor," kata Helmi Budiman, Selasa (19/7/2022).
Dari ribuan warga terdampak itu, sekira 242 KK diantaranya mesti diungsikan ke sejumlah lokasi pengungsian yang disiapkan. "Namun untuk jumlah pengungsi sekarang mulai berkurang karena sudah kembali rumah-rumahnya," ujarnya.
Wabup Garut menjelaskan bahwa banjir di wilayahnya pada Jumat pekan lalu disebabkan oleh luapan Sungai Cimanuk.
"Ada lima anak Sungai Cimanuk, pertama adalah Sungai Cikandang yang menyebabkan banjir di daerah Cikajang, kemudian Sungai Ciwalen yang menyebabkan banjir di Garut Kota. Masih di Garut Kota, ada Sungai Cipeujeuh, Sungai Cikendi dan ada juga beberapa anak sungai lain yang hampir yang saya sebutkan tadi semuanya meluap," kata Helmi Budiman.
Menanggapi pemaparan langsung dari Wakil Bupati Garut dan meninjau lokasi terdampak, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan pemerintah akan melakukan kajian terkait penyebab banjir. Jenderal bintang tiga itu menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi dalam mengatasi lahan kritis di Garut.
"Tentu saja akan ada penegakan hukum bila memang terdapat pelanggaran di sana. Nanti pemerintah juga akan memperkerat aturan terkait pengeluaran ijin-ijin soal pengelolaan lahan," kata Letjen TNI Suharyanto.
Ia pun mendorong Kapolres Garut, Kejari Garut hingga Ketua Pengadilan Garut mengkaji berbagai unsur pelanggaran. "Semua akan dikaji lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan bahwa bencana di Kabupaten Garut diduga oleh alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai.
“Informasi yang kami terima ada pembabatan hutan, kemudian hutan lindung dipakai untuk hutan produktif, pembangunan dan lainnya,” kata Uu usai di Garut, Minggu (17/7/2022).
Editor : ii Solihin