GARUT, iNews.id – Uang kerohiman sebesar Rp500 ribu per rumah terdampak banjir bandang mulai dibagikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, uang kerohiman diberikan pada 1.200 warga pemilik rumah yang dinilai layak mendapatkan dana tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Garut Nurdin Yana menjelaskan uang tersebut merupakan bentuk cash for work yang dijanjikan pemerintah daerah, sebagai perhatian kepada masyarakat terdampak yang membersihkan rumahnya dari material banjir.
"Ada sekira 6.000 rumah terdampak banjir dan longsor yang diajukan untuk cash for work ini, namun setelah dikaji kembali hanya 1.200 yang layak," kata Nurdin Yana, kepada MPI Jumat (22/7/2022).
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut ini memaparkan, kriteria yang ditetapkan pemerintah terhadap penerima uang kerohiman didasarkan pada lokasi dan dampak dari bencana banjir bandang terhadap rumah warga.
"Dana kerohiman yang kami berikan total mencapai Rp600 juta," sebutnya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut sebelumnya akan memberikan uang kerohiman dari mulai Rp500 ribu sampai Rp1 juta yang dinilai dari tingkat risiko rumah terdampak banjir. Namun akhirnya, hasil keputusan bersama pemberian uang kerohiman bagi korban banjir dibagi rata menjadi Rp500 ribu per rumah untuk menghindari munculnya permasalahan baru.
"Awalnya Rp500 ribu sampai Rp1 juta, tapi kita tetapkan diratakan saja semuanya Rp500 ribu per rumah agar tidak muncul perselisihan di antara warga," ujarnya.
Pemkab Garut menetapkan tanggap darurat selama dua pekan. Pada satu pekan ini, lanjutnya, berbagai pihak masih terus membersihkan lingkungan dan pemukiman warga yang terdampak banjir.
Selain itu, lanjut dia, jajarannya masih melakukan pendataan daerah yang terdampak banjir untuk menghitung besaran kerugian materi akibat bencana itu.
Sementara itu, Diskominfo Kabupaten Garut merilis data terakhir pada sore hai. Bencana banjir di Jumat (15/7/2022) malam lalu total telah membuat sebanyak 19.546 orang warga Garut terdampak, dengan 785 di antaranya saat ini harus mengungsi.
Dalam rilis tersebut, 4.328 rumah terendam banjir bandang yang diakibatkan dari luapan beberapa sungai seperti Cimanuk dan Cipeujeuh. Puluhan fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah hingga fasilitas kesehatan, di beberapa kecamatan turut terendam banjir.
Pemkab Garut memperkirakan total kerugian akibat bencana banjir bandangmencapai Rp 17,8 miliar.
Adapun rincian dampak yang diakibatkan banjir bandang Garut 2022 lalu adalah sebagai berikut:
- Cikajang 355 KK/1.241 Jiwa (terdampak), 12 KK/42 Jiwa (mengungsi)
- Cibatu 25 KK/113 Jiwa (terdampak), 25 KK/113 Jiwa (mengungsi)
- Banjarwangi 94 KK/211 Jiwa (terdampak), 41 KK/125 Jiwa (mengungsi)
- Garut Kota 3.065 KK/9.328 Jiwa (terdampak), 64 KK/337 Jiwa (mengungsi)
- Tarogong Kidul 1.548 KK/4.298 Jiwa (terdampak), 0 (Mengungsi)
- Karangpawitan 281 KK/909 Jiwa (terdampak), 40 KK/123 Jiwa (Mengungsi)
- Bayongbong 143 KK/457 Jiwa (terdampak), 11 KK (mengungsi)
- Tarogong Kaler 9 KK/45 Jiwa (terdampak), 0 (mengungsi)
- Banyuresmi 173 KK/663 Jiwa (terdampak), 0 (mengungsi)
- Cilawu 382 KK 1.293 Jiwa (terdampak), 11 KK/42 Jiwa (mengungsi)
- Pasirwangi 37 KK/204 Jiwa (terdampak), 37 KK (mengungsi)
- Cigedug 115 KK/424 Jiwa (terdampak), 0 (mengungsi)
- Samarang 73 KK/309 Jiwa (terdampak), 1 KK/3 Jiwa (mengungsi)
- Singajaya 14 KK/51 Jiwa (terdampak), 0 (mengungsi)
Total:
- 6.314 KK (19.546 Jiwa) Terdampak
- 242 KK (785 Jiwa) Mengungsi
- 4.328 Rumah
- 17 Fasilitas Pendidikan
- 36 Fasilitas Ibadah
- 5 Fasilitas Kesehatan
- 33 Fasilitas Umum
- 23 Kantor Pemerintah
- 81 Kios
- 10.103 TPT
- 43 Jembatan
- 14.241 Jalan
- 4.022.904 meter persegi Sawah
- 5 hektare Hutan
- 225 Peternakan
- 17.397,87 hektare Kolam
- 77 Irigasi
- 12 Lain-lain
Taksiran kerugian Rp 17.850.445.000
Editor : ii Solihin