JAKARTA, iNews.id - Tim Jaguar Polres Depok yang beberapa aksinya sempat viral, akhirnya dibubarkan Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran akan membubarkan Tim Jaguar, Cobra, dan sejenisnya.
Tim tersebut disoroti karena dinilai belum memiliki standar mendasar operasi. Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok, Iptu Winam Agus, mengaku siap jika tim Jaguar dibubarkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Perintah atasan akan selalu menjadi dasar untuk bertugas.
“Perintah pimpinan harus dilaksanakan. Satya Haprabu,” katanya, Minggu (31/10/2021).
Dia bercerita tentang sepak terjang tim Jaguar. Tim ini terbentuk sejak 7 tahun lalu dengan sejumlah personel yang sudah silih berganti.
Menurut dia, meski tidak ada lagi tim Jaguar masih banyak yang bisa dilakukan untuk memberikan rasa aman pada masyarakat. Selama bertugas, dia memastikan selalu mengutamakan komunikasi yang baik dengan masyarakat.
“Pas 7 tahun pada bulan ini. Masih banyak tugas yang bisa kita lakukan,” ucapnya.
Menurut Winam, menjadi bagian dari tim Jaguar bukan hanya sekadar menjalankan tugas melainkan panggilan jiwa.
“Ini jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respons setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero complain,” ujarnya.
Dia pun merasakan suka duka bersama tim Jaguar. Hampir setiap persoalan yang menyangkut ketertiban masyarakat dapat diatasi dengan cara persuasif.
Mulai dari keributan massa hingga ormas dan geng motor sudah pernah dihadapi. Ketika ada bentrok ormas dan Tim Jaguar hadir untuk melerai, pertikaian itu pun selesai tanpa intrik.
"Anggota ormas segan dengan kehadiran kami sehingga tidak mau ribut lagi karena kami ke depankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami ajak dialog. Namun, kalau geng motor harus kita amankan karena mereka membahayakan dirinya maupun masyarakat karena selalu bawa senjata tajam,” kata Winam.
Sebelumnya, Fadil akan membubarkan tim tersebut karena dinilai sebagai kelelawar malam. Dia menyebut ada kesalahan mendasar sejak awal pembentukan yakni tidak memberikan pendidikan dan membuat standar mendasar operasi.
"Ini salah kita juga karena tidak latih mereka, tidak mendidik mereka tidak membuat spek mendasar dan spek peralatan," ujarnya, Minggu (31/10/2021).
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta