get app
inews
Aa Text
Read Next : Imbas Hujan Deras, Bahu Jalan di Banjarwangi Amblas, Petugas Pasang Pembatas Jalan

Gajah Mada dari Pahlawan Jadi Buronan: Dituduh Penyebab Tewasnya Raja Hayam Wuruk, Hartanya Dijarah

Selasa, 02 November 2021 | 15:30 WIB
header img
Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada.(Foto: Ist)

Terbayang Majapahit dan Sunda menjadi satu. Masalah muncul saat di tengah prosesi pernikahan, Gajah Mada tiba-tiba berinisiatif melakukan penaklukan. Sunda harus tunduk meskipun melalui jalan perkawinan.  

Keinginan Gajah Mada memposisikan Pithaloka sebagai persembahan Raja Majapahit ditolak mentah-mentah Raja Sunda. Gajah Mada bersikeras yang membuat Raja Sunda marah. Darah pun tumpah. 

Perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Sunda meletus di Lapangan Bubat. Nyawa Raja Sunda beserta permaisurinya melayang. Para Menak Sunda yang melihat rajanya terbunuh, mengamuk. Namun semua bukan tandingan Gajah Mada. Satu-persatu binasa. 

Rencana indah pernikahan agung itu pun kandas. Raja Hayam Wuruk hanya bisa menyesali keadaan. Hayam Wuruk kehilangan selera menyentuh makanan dan minuman.  Raja Majapahit itu juga jarang tidur yang itu membuatnya jatuh sakit dan akhirnya mangkat. 


Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada.(Foto:MNC Media)

Tuntutan Raja Wengker menghukum Gajah Mada mendapat sokongan Raja Kahuripan. Dari berbagai sumber menyebut, Raja Wengker yang dimaksud adalah Raden Kuda Amreta atau Bhreng Prameswara Ring Pamotan. 

Raja Wengker yang bernama Abiseka Sri Wijayarajasa adalah suami Bhre Daha atau Haji Rajadewi. Operasi penangkapan Mahapatih Gajah Mada pun dijalankan. 

"Semua menteri, tanda dan rakrian mengepung rumah sang patih amangku bumi Gajah Mada," kata Slamet Muljana. 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut