GARUT, iNews.id – Pria di Garut berinisial AG mengakhiri hidupnya dengan cara Gantung diri. Peristiwa Bunuh diri itu terjadi di Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. AG diketahui tewas tergantung sekitar pukul 10.15 WIB. Selasa pagi (9/8/2022).
Enjoh Maryani (73) yang merupakan Ibu Korban sebelumnya melihat Korban (anaknya) biasa-biasa saja tidak ada hal yang mencurigakan, namun anaknya itu sempat meminta maaf kepada dirinya, tetapi dirinya tidak ada kecurigaan bahwa anaknya itu akan melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri.
" Jam 8 pagi anak saya meminta maaf, kemudian Saya keluar untuk membeli makanan, kira-kira jam 10an tiba di rumah, Anak Saya terlihat sudah tewas tergantung di ruangan tengah menggunakan sprai.",ungkap Enjoh Maryani (ibu korban).
Di sekitar tempat kejadian ditemukan juga sepucuk surat yang didalamnya berisi tulisan permintaan maaf korban kepada Ibunya dan juga keluarga.
Adanya laporan Bunuh diri tersebut. Polsek Garut Kota langsung mendatangi TKP, dan mengidentifikasi korban serta mengumpulkan para saksi serta barang bukti di tempat kejadian.
" Kami lakukan olah TKP, dan setelah mendapatkan informasi dari para saksi, diketahui korban mengalami Defresi sudah cukup lama.",ujar Plt Kepala Polsek Garut Kota Kompol Liman Heriyawan.
Liman menambahkan, Kronologis kejadian pada jam 08.00 WIB pagi, korban meminta maaf terhadap ibunya , kemudian ibu korban membeli makanan ke depan gang rumah dan sekitar jam.10.30 WIB pada saat ibu korban kembali lagi kerumah diketahui korban telah menggantung diri di ruang keluarga dengan menggunakan Sprai. dan juga korban membuat surat tulisan berupa permintaan maaf.
" dari keterangan ibunya, korban sebelum melakukan gantung diri meminta maaf terlebih dahulu, dan sempat menulis surat tulisan berupa permintaan maaf.", terangnya.
Setelah dilakukan identifikasi pada korban oleh pihak Puskesmas, hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan luka, dan Pihak keluarga menerima dengan ikhlas sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi serta dibuatkan surat pernyataan.
" sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan luka luar, dan pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi membuat Surat pernyataan, dan menerima kejadian itu sebagai takdir.", pungkas Liman.
Editor : ii Solihin