Sejak Pandemi Covid 19, Angka Kemiskinan di Garut Berada di Angka 10,6 Persen

GARUT,iNewsGarut.id - Bupati Garut Rudy Gunawan memimpin Apel Gabungan dalam rangka launching Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Lapangan Setda Kabupaten Garut. Senin (12/09/2022).
Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan, Percepatan Akses Keuangan Daerah itu sangat penting dalam pertumbuhan laju ekonomi, "apalagi kondisi sekarang ini, setelah kita mendapatkan cobaan dan tekanan ekonomi dari sisi pelaksanaan Covid 19.
Angka kemiskinan yang sudah kita raih dulu 2019, kita sudah menuju ke angka 6 persen, 8 mau ke 6 persen, dari 13 persen turun ke angka 6 persen hanya membutuhkan waktu selama lima tahun.", ungkapnya.
Rudi menambahkan, Kabupaten Garut adalah Kabupaten yang angka penurunannya paling tinggi di Jawa barat saat itu, " lima tahun kesini Saya bersama dr.Helmi bertekad di angka 5 persen, tapi setelah Covid 19, terjadi penurunan yang signifikan, sekarang kita ada di angka 10,6 persen mengalami penurunan kembali 2 persen.", ujarnya.
Rudi menyebutkan, masyarakat Garut tidak tahan dengan Covid dan akibat-akibatnya, diantaranya dalam rangka menegakkan protokol kesehatan.
"hampir satu setengah tahun kita dilakukan PPKM sampai hari ini, satu setengah tahun kita berada di level 3, level 4, PPKM darurat dan sebagainya, Masyarakat Garut tidak kuat dengan posisi seperti ini.", imbuhnya.
Tentu dengan peningkatan akses Keuangan daerah, segala daya upaya program kegiatan termasuk mitigasi memindahkan resiko dari budidaya pertanian dalam bentuk asuransi Jasindo akan dilakukan dengan nama baik.
"Kami berterima kasih kepada seluruh perbankan di Kabupaten Garut yang telah memberikan dukungan terhadap laju peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut yang tahun 2021 di angka 3,57 merupakan pertumbuhan kedelapan di Provinsi Jawa barat.", tandasnya.
Rudi berharap dengan adanya launching dalam rangka peningkatan akses Keuangan daerah anak-anak di Kabupaten Garut bisa menabung dengan adanya dana dari Perbankan yang dipinjamkan lagi ke masyarakat untuk dilakukan pergerakan ekonomi.
Editor : ii Solihin