GARUT, iNewsGarut.id – Cara pengembalian utang seorang warga Garut yang rumahnya dirobohkan rentenir ternyata tidak bisa dicicil. Syam Yosef, pengacara Undang, warga Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, menjelaskan pinjaman kliennya terhadap rentenir itu harus dilakukan sekaligus.
"Bayar utangnya harus sekaligus, kalau belum punya (untuk melunasi utang), per bulan bayar saja dulu yang bunganya Rp350 ribu," kata Yosef, Minggu (18/9/2022).
Menurut Yosef, istri Undang, Sutinah, selama dua bulan sejak peminjaman telah berusaha melunasi utangnya. Namun beberapa bulan kemudian, Undang menghadapi maslah keuangan hingga tidak bisa membayar utang ke rentenir itu.
Ia menyebut hutang yang harus dibayar jadi mencapai Rp15 juta dari semula Rp1,3 juta. Nilai tersebut merupakan hasil penghitungan rentenir.
Pada September 2022, lanjut Yosef, rentenir menagih utang tersebut ke rumah Undang, namun di rumah tidak ada orang karena Undang dan istrinya pergi ke Bandung untuk mencari pekerjaan.
Tanpa diduga sebelumnya pada 10 September 2022, rentenir bersama beberapa orang datang ke rumah Undang lalu membongkarnya dengan alasan sudah melakukan transaksi jual beli rumah dengan kerabat Undang.
"Tapi dapat dipastikan, klien kami tidak mengetahui itu (jual beli) dan tanpa persetujuan," ucapnya.
Undang baru mengetahui rumahnya dibongkar saat pulang ke Garut. Kejadian yang menimpanya itu kemudian dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pengrusakan.
Editor : ii Solihin