get app
inews
Aa Text
Read Next : Kepedulian Anggota DPRD Garut Terhadap Lansia Duafa Yang Huni Rumah Tidak Layak

Waduh, 985 Ruang Kelas SD di Garut Berkondisi Rusak Berat

Jum'at, 30 September 2022 | 20:59 WIB
header img
Kondisi ruang kelas di SDN Dunguswiru II Limbangan memprihatinkan karena mengalami kerusakan. atap di ruang kelas rusak sekolah ini berlubang dan terkesan nyaris runtuh.Foto.iNewsGarut.id/Fani Ferdiansyah.

GARUT, iNewsGarut.id – Sebanyak 985 unit ruang kelas Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berkondisi rusak berat. Ratusan ruang kelas rusak berat itu tersebar di seluruh wilayah Garut, yakni di 42 kecamatan.

Anggota DPRD Garut Komisi IV Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Yudha Puja Turnawan, menyebut jumlah total ruang kelas SD di daerahnya tercatat sebanyak 9.504 unit, dari sekira 1.535 sekolah.

Berdasarkan data yang ia terima dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, kerusakan yang dialami terbagi menjadi tiga kategori, yaitu rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

"Ruang kelas sebanyak 9.504 unit ini bila dirinci terdiri dari yang rusak berat 985 lokal, rusak sedang 2.016 lokal, rusak ringan 1.785 lokal, dan berkondisi baik 4.718 lokal," kata Yudha Puja Turnawan pada MNC Portal Indonesia di Gedung DPC PDI-P, Jumat (30/9/2022).

Ketua DPC PDI-P Garut ini pun menyayangkan bahwa jumlah ruang kelas yang mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah daerah di 2022 sangat sedikit, yaitu hanya memperbaiki 15 lokal dari 12 sekolah. Sementara jumlah perbaikan ruang kelas pada 2023 mendatang hanya mencakup 25 lokal.

"Rencana sebanyak 25 lokal untuk 2023 itu didapat dari nota pengantar Bupati Garut untuk RAPBD tahun anggaran 2023, dalam Paripurna yang digelar di DPRD Garut hari ini. Tentu nanti akan ada dinamika dan kami menginginkan agar yang diperbaiki jangan hanya 25 ruang kelas, namun ditambah jumlahnya dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal yang ada," ujarnya.

Sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan berjanji akan menugaskan anggota dewan di badan anggaran (Banggar) dari partainya, untuk menambah porsi jumlah perbaikan ruang kelas. Ia juga akan menggalang komunikasi intens dengan fraksi lain terkait penambahan porsi tersebut. 

"Harus ada keberpihakan, kita prioritaskan yang rusak berat dahulu. 985 ruang kelas yang rusak berat sangat mengancam keselamatan jiwa anak-anak sekolah, khususnya bagi para siswa di sekolah yang jumlah ruang kelasnya hanya sedikit," ucapnya. 

Dirinya berharap setiap fraksi di DPRD Garut memiliki komitmen untuk mendorong pemerintah daerah, agar mengalokasikan belanja modal terutama di sektor publik. Dengan demikian, porsi perbaikan ruang kelas dapat berubah mengingat pembahasan masih akan terus berlangsung hingga November 2022 mendatang. 

"Pembahasan masih terus berjalan antara DPRD dan Pemkab Garut, karena ketok palu nanti di bulan November biasanya, akhir November 2022 untuk APBD 2023," kata Yudha Puja Turnawan. 

Seperti diketahui, dua ruang kelas SDN Dunguswiru II di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, mengalami rusak berat. Kerusakan yang terjadi pada ruang siswa kelas 5 dan 6 itu telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Berdasarkan informasi yang diterima, dahulu sekolah yang didirikan tahun 1976 ini juga memiliki ruang kelas lain namun mengalami kerusakan parah. Kini bangunan kelas tersebut telah roboh dan rata dengan tanah.

Dari pengamatan di dua ruang kelas rusak, kerusakan dialami pada dinding yang telah retak dan berlubang. Kondisi serupa terjadi pada atap kelas, berlubang dan nyaris runtuh.

"Rusaknya akibat gempa besar yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Tahun berapa persisnya saya lupa karena baru bertugas di sini," kata Kepala SDN Dunguswiru II, Leli Sulistia beberapa waktu lalu. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut