get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Pengguna Jalur Bandung-Garut Via Kamojang Diimbau Waspada Longsor

Rabu, 16 November 2022 | 05:40 WIB
header img
Setengah badan Jalan Raya Kamojang-Garut di kawasan Cidadali, Kecamatan Samarang, tertutup longsoran tebing Juli 2022 lalu.

GARUT, iNewsGarut.id – Masyarakat yang akan melintasi jalur Kamojang penghubung Kabupaten Garut dan Bandung, Jawa Barat, dihimbau untuk berhati-hati. Tingginya curah hujan di Kabupaten Garut membuat wilayah itu rawan dari ancaman bencana longsor.

Kepala Polsek Samarang AKBP Jajang Rachmat menyebut ada tiga titik daerah rawan longsor tebing di sepanjang jalan tersebut. Ketiga titik ini tersebar di beberapa lokasi sepanjang Jalan Kamojang, mulai dari wilayah Kamojang menuju Kampung Mojang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

"Ada tiga titik rawan longsor pada jalur antara Kamojang hingga Kampung Mojang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang. Warga harus berhati-hati saat melintas terlebih saat hujan deras," kata AKBP Jajang Rachmat, pada MNC Portal Indonesia (MPI) di Blok Citepus, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Selasa (15/11/2022).

Ia menjelaskan, saat hujan deras para pengguna jalan seperti pengemudi mobil dan pengendara motor sebaiknya menghentikan laju kendaraannya sejenak. Saat hujan deras, jalur tersebut rawan tertimpa longsor tebing yang berada di sepanjang jalan.

"Akan lebih bijak untuk berteduh sejenak, demi keselamatan dan keamanan berkendara. Selain itu, harap untuk memperhatikan situasi sepanjang Jalan Raya Kamojang ke Garut," ujar Kapolsek Samarang.

AKBP Jajang Rachmat menuturkan, bencana longsor di jalur itu pernah terjadi saat hujan deras pada Juli 2022 lalu. Kala itu, tebing pinggir jalan mengalami longsor menutupi setengah Jalan Raya Kamojang-Garut di kawasan Cidadali.

"Alhamdulillah saat itu tidak ada korban jiwa. Longsor menutupi setengah badan jalan, dan ketika itu proses evakuasi material longsor berhasil dilakukan berkat kerja sama unsur Forkopincsm Kecamatan Samarang bersama PGE (Pertamina Geothermal Energy)," ungkapnya.

Berdasarkan pemantauan MPI, tebing dan jurang berada di kedua sisi Jalan Raya Kamojang-Garut. Kontur Jalan ini menanjak jika dilintasi dari arah Garut menuju Bandung, sementara menurun dari arah sebaliknya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan ekstrem di Kabupaten Garut akan berlangsung hingga Januari 2023 mendatang. BMKG memasukan wilayah Garut ke dalam daftar daerah dengan curah hujan melebihi ambang batas 150 mm per hari di data model prediksi cuaca numerik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi bencana. Ia menyebut BMKG telah merinci bahwa intensitas hujan yang melanda Garut kurang lebih mencapai 200 mm per hari. 

"Sementara kapasitas maksimum serapan air hujan di wilayah Garut adalah 150 mm per hari. Berarti ada lebih 50 mm yang tidak terserap," kata Satria Budi pada Oktober 2022 lalu. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut