Selain melalui Borangan, imbuh Wabup Garut, dirinya juga tersentuh dengan pupuh yang sampaikan oleh ananda Malis, dengan materi pupuh terkait kondisi seorang yatim piatu yang hidup sebatang kara.
"Dengan pupuhnya yang luar biasa (dimana) pupuhnya menyampaikan pesan kepada kita bahwa di kalangan kita banyak yang miskin, yang yatim piatu gak punya ibu gak punya bapak, sedih, mau gimana-gimana menggantungkan diri kepada Allah SWT kan gitu," ucapnya.
Ia menilai jika para penampil yang menunjukkan keahliannya di hadapan peserta apel gabungan merupakan seorang teman, karena telah mengingatkan terhadap hal-hal baik.
"Jadi ini pesan-pesan yang sebenarnya ini merupakan nasihat buat kita, ini adalah teman kita, karena sebaik-baik teman kata Nabi itu adalah orang yang mengingatkan kita kepada Allah, diingatkan kita, ini ada anak yatim ada piatu yang menggantungkan hanya kepada Allah, artinya kalau sudah menyampaikan menggantungkan diri kepada Allah kitalah yang mempunyai kewajiban bersama, nah ini sebaik-baik teman itu adalah yang mengingatkan kita kepada Allah," tuturnya.
Sementara itu, siswi SDN 7 Regol Garut Kota juga peraih Juara 1 Lomba Borangan di FBTI jenjang SD tingkat Provinsi Jawa Barat, Kafiya Kiasatina Risyadi, menuturkan untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba ini dirinya senantiasa berlatih setiap hari, sehingga berhasil meraih hasil yang maksimal dalam perhelatan FTBI Tahun 2022.
"(Dibuatnya) sama Pak Indra (Ayahnya), (perasaannya dapat juara 1) degdegan dan seneng, (tadi tampil sama Wabup Garut) seneng," tandasnya.
Editor : ii Solihin