GARUT, iNewsGarut.id – Sebanyak 79 rumah dari dua desa di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, mengalami kerusakan dalam peristiwa terjangan angin puting beliung yang disertai hujan deras, Sabtu (17/12/2022) sore. Dua desa terdampak angin puting beliung di Kecamatan Malangbong itu adalah Desa Malangbong dan Desa Haurkuning.
Sekretaris Kecamatan Malangbong Deden Munawar menyebut peristiwa angin puting beliung di wilayahnya terjadi sekira pukul 15.30 WIB. Ia menjelaskan bangunan yang terdampak seluruhnya mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Total sebanyak 79 rumah rusak akibat puting beliung dalam hujan deras yang terjadi pukul 15.30 WIB. Dari 79 rumah, hanya 5 rumah rusak berat, selebihnya rusak ringan," kata Deden Munawar.
Ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian terjangan angin puting beliung ini. Menurutnya, pihak Pemerintah Kecamatan Malangbong bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut dan sejumlah pihak terkait telah melakukan pengecekan.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa baik luka ringan hingga berat, sementara kerugian materi masih dalam penghitungan. Dari hasil monitor di lapangan, perlu dipersiapkan dengan segera terpal untuk menutupi atap yang rusak, agar warga terdampak tetap bisa tinggal meski dalam keadaan hujan," ujarnya.
Selain di wilayah Kecamatan Malangbong, hujan deras pada sore hari yang mengguyur kawasan utara Kabupaten Garut juga berdampak pada meluapnya Sungai Cimulu di wilayah Kampung Lebak Jaya, Desa Ciwangi Kecamatan Limbangan. Luapan sungai di daerah ini merusak lahan sawah dan kolam ikan milik warga.
Seorang warga pemilik sawah du Kampung Lebak Jaya, Supriatna (58), menyebut lahan sawah yang terdampak luapan sungai kurang lebih sekira 2 hektare (ha). Akibatnya, sawah-sawah yang diterjang luapan air mengalami gagal panen.
"Kurang lebih ada 2 hektare yang kena (luapan air sungai), dari semua itu beberapa ratus meter persegi merupakan sawah saya. Kejadian ini membuat sawah yang terkena menjadi gagal panen," tutur Supriatna.
Menurut Supriatna, kejadian luapan air sungai yang menimpa areal pertanian milik warga telah terjadi sebanyak dua kali. Ia berharap pemerintah baik pemerintah membuatkan benteng pembatas air sungai agar luapan tidak lagi menerjang sawah.
"Sudah dua kali dengan sekarang. Harapannya kalau ada anggaran untuk dibuatkan pembatas atau benteng," katanya. Hendrik
Editor : ii Solihin