Pemkab Garut Fokuskan Kinerja terhadap Penanganan Masalah Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2023

“Makanya saya berterimakasih, para camat terimakasih untuk membantu masyarakat memang di lapangan situasinya sangat sulit, saya dengan Pak Totong Kepala Dinas Perpustakaan dengan Pak Camat Cibiuk ke satu tempat ternyata ada dua tempat lagi, memang situasinya yang sama kemiskinan. Kita bisa punya toilet di kamar kita, tapi jangankan mereka (punya) toilet, miliknya (toilet milik warga miskin) saja sudah keadaan yang bisa memberikan dampak kesehatan tidak bagus,” paparnya.
Ia juga menginstruksikkan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, untuk membuat majalah edisi proses pendampingan dan penggerakan pemberdayaan masyarakat terhadap rumah tidak layak huni (rutilahu) yang dilaksanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Jadi saya mengajarkanlah (empati kepada) semua dan terimakasih ini prosesnya, ada foto, fotonya yang terbaik. Kita akan pampang foto yang terbaik di dalam satu majalah saya minta, ya Muksin, Bu Yeni ya, untuk membuat khusus edisi yang berhubungan dengan majalah itu,” kata dia.
Terakhir, ia mengingatkan kepada ASN di lingkungan Pemkab Garut untuk menumbuhkembangkan rasa empati terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Garut. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa di tahun ini pihaknya akan menambah anggaran untuk program 1 desa 1 rutilahu dengan anggaran plafon 17,5 juta persatu unit rumah.
“Jadi kita bersyukur saudara-saudara sekalian, saya berharap empati kita ditumbuhkembangkan setiap ASN, nah , di tahun ini kita akan menambah lagi satu desa dan satu kelurahan satu rumah, dengan menaikkan (anggaran) plafon dari 15 juta menjadi 17,5 juta rupiah,” tandasnya.
Editor : ii Solihin