Seekor Harimau Benggala Lengkapi Koleksi Hewan Buas di Taman Satwa Cikembulan Garut

GARUT, iNewsGarut.id – Taman Satwa Cikembulan di Kabupaten Garut kembali menambah koleksi satwa dari golongan karnivora. Kebun binatang yang berlokasi di Kampung Jati, Desa Cikembulan, Kecamatan Kadungora ini mendatangkan seekor Harimau Benggala jantan, setelah sebelumnya mendapat persetujuan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat untuk memeliharanya.
Harimau ini bernama EL. Meski baru berusia 3 tahun, EL sudah miliki tinggi sekira 2 meter.
Humas Taman Satwa Cikembulan Willy Ariesta mengatakan, hewan yang termasuk megafauna karismatik dunia ini didatangkan dari luar Provinsi Jawa Barat, yakni Maharani Zoo & Goa, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Willy Ariesta menjelaskan, EL didatangkan melalui proses hibah yang telah direstui oleh BBKSDA.
"Prosesnya hibah dari LK (lembaga konservasi) lain. Proses hibah ini sebelumnya harus mendapatkan persetujuan dari BBKSDA terlebih dahulu, setelah disetujui baru diserahkan pada kami," kata Willy Ariesta, pada MNC Portal Indonesia, Senin (30/1/2023).
EL telah berada di Garut sejak akhir Desember 2022 lalu, atau kurang lebih satu bulan menjadi penghuni baru Taman Satwa Cikembulan. Penjajakan hibah antara Taman Satwa Cikembulan dengan Maharani Zoo & Goa sendiri sebelumnya telah berlangsung selama dua bulan sebelum EL dikirim ke Garut.
"Dua bulan kami melakukan penjajakan hingga akhirnya BBKSDA menyetujui. Ada beberapa pertimbangan yang harus kami penuhi, seperti ketersediaan kandang dan lainnya, setelah semua memenuhi syarat baru EL dikirim ke Garut," ujarnya.
Ia menjelaskan, pengiriman EL dari Jawa Timur ke Jawa Barat tidak dilakukan secara langsung oleh pihaknya atau lembaga konservasi asal, melainkan melalui BBKSDA. Taman Satwa Cikembulan, sambungnya, hanya berperan untuk menerima satwa setelah semua persyaratan dipenuhi.
Meski telah satu bulan menjadi penghuni baru, EL masih dalam tahap pengawasan tim medis Taman Satwa Cikembulan. Seluruh aktivitas hewan bernama ilmiah Panthera tigris tigris itu dipantau selama 24 jam.
"EL masih mendapatkan perlakuan khusus dari tim medis di sini, kami selalu mengawasi EL dengan memasang kamera pemantau baik di kandang luar dan kandang dalam. Kami amati perkembangan perilakunya siang dan malam, karena hewan ini masih dalam tahap adaptasi di Taman Satwa Cikembulan sebagai tempat baru baginya," ucapnya.
Bobot tubuh EL saat ini tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan Harimau Sumatera di Taman Satwa Cikembulan, yakni seberat 150 kg. Setiap hari zoo keeper Taman Satwa Cikembulan rutin memberi makan EL dengan daging sapi dan daging ayam segar sebanyak 12 kg.
Willy Ariesta mengatakan, Taman Satwa Cikembulan juga berencana akan mendatangkan seekor Harimau Benggala lain dengan jenis kelamin betina. Selain sebagai teman EL, kehadiran hewan sejenis adalah untuk membantu proses perkembangbiakan Harimau Benggala di Garut.
"Untuk Harimau Benggala betina, kami sedang membangun komunikasi kembali dengan sejumlah lembaga konservasi lain di Indonesia. Semoga harapan hadirnya Harimau Benggala betina ini dapat segera terealisasi," kata Willy Ariesta.
Taman Satwa Cikembulan sejauh ini telah mengembangbiakan sejumlah binatang buas. Salah satu hewan buas yang terbilang sukses berkembang biak pada satu-satunya kebun binatang di Garut ini adalah Singa Afrika.
Beberapa tahun lalu, sepasang Singa Afrika dewasa di Taman Satwa Cikembulan telah berkembang biak dan saat ini sudah memiliki beberapa ekor anak singa. Selain menambah koleksi fauna, kehadiran Harimau Benggala tentunya akan memberikan edukasi terbaru bagi para pengunjung Taman Satwa Cikembulan.
Editor : ii Solihin