GARUT, iNewsGarut.id – Berdirinya 1 abad Nahdlatul Ulama (NU), adalah bukti komitmen warga NU dalam menyiarkan nilai-nilai Islam Ahlu Sunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perjuangan NU dimulai dari masa pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan yang selalu hadir dalam memperjuangkan NKRI ke arah yang lebih baik.
Berbicara NU berarti berbicara tentang Islam yang bidang ilmu Aqidahnya mengacu kepada Abu Al-Hasan Al-Asy’ari dilahirkan pada tahun 260 Hijriyah (Imam Al-Asy'ari) dan Abu Manshur Al-Maturidi dilahirkan di Desa Matrid pada tahun 238 Hijriyah (Imam Al-Maturidi).
Ilmu Fiqih NU mengacu pada madzahibul arba'ah (empat madzhab) yaitu Imam Hanafi, Imam Asy-Syafi’i, Imam Maliki, dan Imam Hambali.
Sementara ilmu Tassawufnya mengacu kepada Imam Al-Ghazali lahir di Thus, Iran, pada 450 Hijriyah dengan nama asli Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thus dan Imam Junaidi Al-Baghdadi dengan nama asli Abu Al-Qasim Al-Junaid bin Muhammad Ql-Khazzaz Al-Qawariri Al-Sujaj Al-Nahawandi. Beliau lahir di Kota Baghdad, untuk tahun kelahirannya belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, menurut Abdoel Kader Syekh Junaid lahir sekitar 210 Hijriyah.
Teguh Kurnia Sandra, selaku Pembina Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, menyampaikan, dikarenakan pada zaman ini banyak Islam yang sanadnya tidak jelas, maka pihaknya senantiasa selalu menyebarkan faham ASWAJA An-Nahdliyah dengan memperbanyak anggota (kader).
Editor : ii Solihin