"Sejak ada dua orang yang dinyatakan positif kami langsung nyatakan sebagai KLB, karena KLB itu ada dua orang yang bergejala sama. Sampelnya sudah dikirim ke lab provinsi dan Kemenkes, hasilnya positif. Makanya vaksinasi harus dilakukan secara massif," ucapnya.
Seperti diketahui, tiga pasien difteri yang menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut kondisinya mulai membaik. Ketiganya merupakan pasien dari klaster Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, yang dirujuk untuk menjalani perawatan di rumah sakit dalam wabah difteri yang menyerang beberapa waktu lalu.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut Muhammad Willy Indra Wilis mengatakan, para pasien yang menjalani perawatan tersebut merupakan anak-anak dengan usia di bawah 10 tahun. Meski kondisinya mulai membaik, anak-anak ini akan tetap menjalani perawatan selama satu minggu ke depan.
Wabah difteri di Kecamatan Pangatikan setidaknya telah mengakibatkan 7 orang anak meninggal dunia. Rata-rata, anak-anak ini mengalami gejala bengkak pada tenggorokan dan sakit menelan.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, penyakit difteri memiliki gejala seperti demam, sakit tenggorokan, terbentuk lapisan putih abu-abu pada tenggorokan dan amandel, sesak napas hingga leher yang membengkak. Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri corynebacterium diphteriae ini disebut-sebut sangat menular dan mengancam jiwa.
Editor : ii Solihin