GARUT, iNewsGarut.id – Kondisi memprihatinkan dirasakan pasangan suami istri Hendra Sanjaya dan Fatimah yang tinggal bersama tujuh anaknya di Kampung Sindang Heula RT 03/12, Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Diatas rumah panggung berdinding bilik inilah, mereka tinggal selama bertahun-tahun dengan penuh keprihatinan. Mulai dari banyaknya atap bocor saat hujan, dinding bolong - bolong, kayu yang sudah lapuk ditambah lagi bahaya dari hewan melata yang sering masuk ke dalam rumah.
"Banyak hewan pada masuk, seperti ular. Kalo hujan deras, anak - anak juga sulit tidur karena bocor, bahkan kondisi kayu sudah bobok suatu saat bisa roboh," Ungkap Fatimah, Kamis Sore (2/3).
Tidak hanya itu, keluarga Fatimah pun kerap termakan janji - janji pihak pemerintah yang hingga kini wacana perbaikan tak kunjung terealisasi. Padahal, sejumlah petugas sudah berdatangan mensurvei dan mendokumentasikan kondisi rumah tersebut.
Bagaimana tidak, profesi sang suami yang hanya bekerja sebagai penunggu dagangan ayam goreng milik orang hanya sekedar menopang kebutuhan sehari - hari yang menghidupi tujuh anaknya.
Ketua RW setempat pun yakni Nandang Hidayat turut prihatin atas kondisi yang dialami oleh keluarga Fatimah. Kata Nandang, semenjak dirinya menjabat sebagai ketua RW tiga tahun lalu kerap mengusulkan rumah tersebut agar diperbaiki.
"Sudah beberapa kali saya usulkan di beberapa kesempatan musyawarah tingkat desa maupun kecamatan namun hingga kini belum ada realisasi nyata," Tutur Nandang.
Ia juga mengatakan bahwa kondisi rumah Fatimah yang terparah dari sekian banyaknya rumah tidak layak huni di wilayah tugasnya. Dirinya juga menyebutkan beberapa kali petugas datang hanya sekedar janji - janji.
"Menurut saya memang kondisi keluarga di sini sangat memprihatinkan. Apalagi jika kondisi hujan deras yang kerap bocor membuat keluarga tersebut kebingungan," Ujar Nandang.
Editor : ii Solihin