get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Akademisi Ungkap Penyebab Tradisi Unggah-ungguh Memudar di Kehidupan Masyarakat

Minggu, 19 Maret 2023 | 19:50 WIB
header img
Tradisi unggah-ungguh merupakan bentuk warisan budaya tak benda yang terancam hilang akibat perkembangan zaman. Foto (Ilustrasi) :

GARUT, iNewsGarut.id – Warisan budaya tak benda unggah-ungguh terancam hilang dalam kehidupan warga. Kaidah yang ada di masyarakat Pulau Jawa seperti saat bertutur kata atau bertingkah laku antara penutur dan lawan tutur ini mulai memudar. 

Akademisi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, DR Suhendi Afrianto menjelaskan, memudarnya tradisi unggah-ungguh disebabkan oleh karena tradisi ini tak lagi dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, budaya ini bertujuan untuk menjaga kesopansantunan, agar tercipta saling menghormati serta menghargai terhadap orang lain. 

"Dalam tradisi Sunda, ada banyak budaya yang hilang dan terancam. Contoh paling sederhana adalah budaya unggah-ungguh, sudah sangat jarang sekali dilakukan saat kita berkumpul," kata Suhendi Afrianto, Minggu (19/3/2023). 

Beberapa budaya unggah-ungguh yang dimaksud misalnya seperti membungkukan badan saat melintasi orang di sekitar jalan, hingga tata krama di meja makan ketika bersama orang tua. 

"Zaman saya dahulu tidak berani jika melintasi orang yang sedang duduk tanpa membungkukan badan untuk menghormati, tapi sekarang banyak orang yang lewat begitu saja. Lalu tata krama pada orang tua juga sudah memudar," ujarnya. 

Selain kurangnya praktek dan contoh yang diberikan, ancaman memudarnya tradisi ini dipengaruhi pula oleh derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Tergerusnya tradisi nusantara oleh budaya asing tak lepas dari perkembangan teknologi dan informasi. 

"Anak-anak di Indonesia sekarang sudah mengadopsi budaya yang bukan milik kita. Terkesan sepele karena tejadi tanpa sadar di kehidupan sehari-hari. Budaya asing dengan mudah kita terima melalui teknologi informasi, melalui handphone atau internet misalnya," papar pengajar ISBI Bandung itu menerangkan. 

Ia pun mengingatkan agar penggunaan teknologi diwaspadai. Kemajuan teknologi, kata dia, justru dapat dimanfaatkan untuk melestarikan budaya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut