get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Berkah Ramadhan, Produsen Jajanan Tradisional Kewalahan Penuhi Pesanan

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:37 WIB
header img
Enar Sunarsih menyiapkan kue lapis untuk memenuhi pesanan selama Ramadan di kediamannya, Kampung Tabrik, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Selasa (28/3/23). Foto iNewsGarur.id/ Fani Ferdiansyah   

GARUT, iNewsGarut.id – Produsen jajanan tradisional di Kabupaten Garut mengaku kewalahan memenuhi pesanan costumer saat Ramadhan 2023. Selain takjil, aneka jajanan tradisional kebanyakan dipesan untuk acara buka bersama maupun bazar. 

Salah satu pembuat jajanan tradisional, Enar Sunarsih mengatakan, setiap hari selalu ada yang memesan kue-kue basah buatannya seperti kue apem, talam dan lapis. Ada juga donat, risoles, berbagai macam gorengan serta lontong sayur. 

"Rata-rata yang pesan untuk takjil ke masjid-masjid. Kisaran banyaknya sekitar 50-100 buah per orang dengan macam-macam kue," ujar Enar Sunarsih, dikediamannya di Kampung Tabrik, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Selasa (28/3/23). 

Dibantu sang kakak, wanita yang sudah 20 tahun menggeluti usaha pembuatan camilan ini mulai mempersiapkan bahan sejak pagi karena kue basah tidak bisa dibuat mendadak. Tidak sedikit juga costumer yang meminta makanan selesai ba'da Dzuhur. 

"Tapi untuk camilan yang digoreng saya menyarankan diambil sore hari karena diolahnya pun menjelang sore supaya makanan yang nantinya untuk berbuka masih hangat," katanya. 

Bukan hanya menerima pesanan, Enar Sunarsih pun menjual jajanan tradisionalnya di rumah dan dibantu beberapa orang untuk dijajakkan secara keliling. 

"Kalau pesanan sedang meningkat, saya juga selalu meminta bantuan tetangga sekitar untuk menjadi karyawan dadakan," ujarnya.

Mengantongi omzet sekitar 500 ribu per hari saat bulan puasa, Enar Sunarsih mematok harga Rp1.000 per buah untuk jajanan tradisionalnya. 

"Walaupun harga bahan-bahan kue sekarang sedang naik, saya tetap mematok harga lama agar tetap bisa memuaskan pelanggan. Untuk menyiasati supaya tidak rugi, paling dari ukuran kue sedikit dikecilkan dengan tidak mengurangi kualitas bahan dan rasa," paparnya. 

Serba-serbi kejadian tak terduga selama menjalani usaha kerap dialami wanita berusia 51 tahun itu. Seperti pengalaman yang baru dilaluinya belum lama ini dimana ada seorang costumer yang ingin memesan jajanan tradisional namun hanya menggunakan bahan-bahan yang penuh gizi. 

"Ada costumer yang hanya ingin menggunakan bahan bergizi seperti hanya dari buah pisang saja untuk kue talam. Kalau permintaan costumer seperti ini agak susah. Karena kebanyakan kue-kue basah bahan dasarnya dari tepung," ungkapnya. 

Sementara menjelang Hari Raya Idul Fitri, lanjut Enar Sunarsih, lontong sayur paling banyak dipesan daripada kue-kue basah. "Selain kupat, lontong sayur memang enak untuk teman makan opor," katanya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut