get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Viral, Warga Pelosok Garut-Cianjur Gunakan Jembatan Bambu Lintasi Derasnya Arus Sungai Cilaki

Jum'at, 05 Mei 2023 | 10:42 WIB
header img
Warga mencoba melintasi jembatan bambu di tengah derasnya arus Sungai Cilaki, sungai pembatas antara Kabupaten Garut dan Cianjur, menggunakan ketika hujan. Foto (ISTIMEWA/Dok Hartas Fuji Dirja)

GARUT, iNewsGarut.id – Aksi warga menyebrangi Sungai Cilaki yang menjadi pembatas wilayah Kabupaten Garut dan Cianjur viral di media sosial. Aktivitas warga menyebrangi sungai yang memiliki lebar sekira 100 meter ini menjadi viral, lantaran sarana jembatan yang mereka gunakan terbuat dari susunan bambu. 

Terlebih, aktivitas penyebrangan itu dilakukan ketika hujan dan saat debit air sungai mengalir deras. Hartas Fuji Dirja (31), konten kreator asal Garut, membagikan pengalamannya yang menegangkan ketika menyebrangi jembatan penghubung dua Kabupaten, yakni Garut dan Cianjur itu. 

Melalui videonya, Hartas Fuji Dirja yang juga mengelola akun YouTube bernama Garut Turunan Kidul, memperlihatkan detik-detik warga melintasi jembatan kayu di atas Sungai Cilaki. 

Bersama beberapa warga, ia melakukan perjalanan pulang di sore hari dari Kampung Cidarengdeng, Desa Cidaun, Kecamatan Cibuluh, Kabupaten Cianjur, menuju Kampung Dangur, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. 

Dalam suasana hujan, dia harus terlebih dulu melewati jalan setapak dengan kontur menurun serta curam sebelum melalui jembatan. Saat itu, debit air sungai Cilaki yang merupakan batas wilayah dua kabupaten sedang deras. 

Ada tiga jembatan yang mesti dilalui dalam perjalanan pulang itu. Pasalnya, ketiga jembatan ini menjadi satu-satunya sarana penyebrangan, disambungkan oleh dua batu besar yang berada di tengah-tengah sungai.

Jembatan pertama dan kedua terbuat dari bambu. Ukuran panjangnya disesuaikan dengan jarak batu yang menjadi tumpuan jembatan. Untuk sisi kiri-kanan jembatan hanya dibatasi batang bambu yang membentang setinggi pinggang orang dewasa sebagai tempat berpegangan.

Sementara jembatan ketiga menyerupai jembatan gantung. Terbuat dari material sling besi beralas belahan-belahan bambu yang menjadi pijakannya. Jembatan ketiga ini lebih panjang dari jembatan pertama dan kedua.

Dibangun sejak puluhan tahun yang lalu, jembatan tersebut masih kuat untuk dilalui oleh tiga orang. Hartas Fuji Dirja mengaku adrenalinnya terpacu ketika berjalan di atas jembatan dengan pemandangan air sungai yang mulai meluap. 

"Saya sempat panik waktu melewati jembatan yang ketiga. Apalagi kondisi saat itu hujan dan debit air sungai mulai meluap. Kami juga harus buru-buru sampai karena takut batu yang menjadi tumpuan jembatan bergeser," ujarnya saat dihubungi iNewsGarut.id, Jumat (5/5/2023). 

Ia mengungkapkan, menurut keterangan RT setempat, batu yang menjadi tumpuan ketiga jembatan tersebut memang pernah bergeser posisinya karena gerusan air sungai yang meluap, hingga menghancurkan jembatan bambu

"Agak ngeri saya juga. Sangat beresiko apalagi untuk jembatan bambu sebab bambunya gak diikat," ujarnya.

Informasi mengenai jembatan penghubung Kabupaten Garut dan Cianjur ini dia peroleh dari seseorang yang juga berprofesi sebagai konten kreator. Hartas Fuji Dirja yang kerap mengangkat kehidupan masyarakat di pelosok Jawa Barat khususnya selatan Garut ini pun merasa terpanggil untuk mengunjungi langsung jembatan tersebut.

Menggunakan kamera insta360 X3 yang biasa dia gunakan untuk mengabadikan suasana pedesaan, pria asal Pameungpeuk itu memutuskan untuk menjelajah perbatasan Garut-Cianjur tersebut pada 26 April 2023 lalu.

Dia mengungkapkan pengalaman pertama melewati jembatan ketika berangkat dari Garut ke Cianjur saat siang hari, atau ketika suasana masih tampak biasa-biasa saja.

"Mungkin saat itu cuacanya masih cerah dan kami menyebrang bergiliran jadi rasanya biasa. Tapi ketika pulang sore hari dari Cianjur ke Garut, ditambah hujan dan bambu jadi licin justru malah bikin panik luar biasa. Apalagi satu tangan saya harus pegangan biar gak jatuh, satu lagi memegang kamera," paparnya. 

Hartas Fuji Dirja sangat salut dengan keberanian warga Cianjur yang kerap menggunakan jembatan ini untuk aktivitas sehari-hari ke daerah Garut. Ditengah kondisi jembatan yang memiliki resiko bahaya mereka tetap bisa tenang. 

Belum lagi jarak tempuh memakan waktu hampir satu jam, mereka juga harus menelusuri undakan sawah, kebun dan hutan yang memiliki jalan menanjak. 

"Harapan saya semoga jembatan ini bisa diperbaiki lebih layak. Terutama nantinya dapat dilewati motor agar kegiatan masyarakat dilalui dengan mudah tanpa resiko. Khususnya juga bagi warga yang berjualan hasil bumi, warga yang sakit tidak harus ditandu maupun anak-anak sekolah bisa pulang pergi dengan aman. Jika jembatannya bagus tentunya meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya. 

Sementara itu, Dasep, Ketua RT Kampung Kampung Cidarengdeng, Desa Cidaun, Kecamatan Cibuluh, Kabupaten Cianjur, mengungkapkan, dahulu jembatan yang membentang di Sungai Cilaki itu hanya satu. 

Namun seiring derasnya arus air sungai, batu yang tadinya terletak di pinggir menjadi tergeser ke tengah sungai.

"Jembatan besi adalah jembatan yang pertama dibuat dari hasil patungan warga. Saking derasnya arus membuat batu yang mulanya di pinggir sungai bergeser ke tengah sehingga kami menambah jembatan bambu untuk menghubungkan jalan ke jembatan pertama," ucap Dasep.

Dia mengatakan, masyarakat rutin mengganti bambu tiga bulan sekali untuk merawat jembatan bambu agar tetap kokoh 

"Akses jalan lewat jembatan ini memang yang paling dekat digunakan warga kami dari Cianjur untuk beraktivitas ke Garut. Baik menjual hasil panen, memeriksa kesehatan atau bersekolah. Kami memilih ke Garut karena jalannya lebih dekat dari pada harus ke Cianjur," katanya. 

Menurut Dasep, pemerintah pernah memberikan sumbangan untuk perawatan jembatan seperti menyumbang bambu dan paku. "Begitu pula dengan pembangunan jembatan, sebenarnya sudah ada rencana dari pemerintah sejak dua tahun lalu namun hingga saat ini belum terealisasi," pungkasnya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut