get app
inews
Aa Text
Read Next : Kini Muiz Seorang Bocah di Garut Yang Hidupi Ketujuh Adiknya Miliki NIK

Waketum MUI: Cuitan Ferdinan Hutahean Sangat Menyakiti Umat Islam

Jum'at, 07 Januari 2022 | 10:53 WIB
header img
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinan Hutahaean melecehkan Islam.( Foto: Sindonews)

JAKARTA, iNews.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean melalui cuitannya di Twitter, menulis bahwa kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. 

Tulisan tersebut menghina umat Islam, sehingga menimbulkan polemik.

Menanggapi cuitan Ferdinand Hutahaean yang menghina umat Islam, mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas. Dia menyesalkan komentar sinis itu.

"Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya. Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," ucap Anwar dalam keterangan tertulisnya Jumat,(07/1/2022). 

Anwar turut mempertanyakan mengapa komentar itu keluar dari Ferdinand Hutahaen yang katanya sangat menghargai perbedaan.

"Tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya? Sehingga hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati umat islam," ucapnya. 

Dia meminta Ferdinand meminta maaf kepada umat islam. Tujuannya agar tidak terjadi kegaduhan. 

"Saya mengimbau saudara Ferdinand Hutahaen untuk secara rendah hati, meminta maaf kepada umat Islam agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini," ucapnya. 

Sementara itu, Ferdinand sudah mengklarifikasi cuitan tersebut. Dia mengatakan cuitannya tidak untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu ataupun agama tertentu.  

Dia mengatakan postingan itu merupakan dialog imajiner antara pikiran dan hatinya. Sebab dirinya tengah down atau banyak beban, hanya saja dia tidak pernah menyampaikannya di Twitter.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut