Harga Telur Melambung Tinggi, Daya Beli Kurang

GARUT, iNewsGarut.id – Kenaikan harga telur yang terjadi akhir - akhir ini, membuat para peternakan telur kelimpungan. Pasalnya, kurang nya daya beli masyarakat sehingga omset terus mengalami penurunan.
Seperti yang dialami oleh peternakan telur Gadajaya, Desa Simpen Kidul, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi ini, penurunan omset sudah mulai dirasakan sejak dua minggu ke belakang.
"Para pembeli sekarang berkurang dikarenakan kenaikan harga telur. Yang mana, kenaikan harga telur disebabkan naiknya harga pakan. Bahkan, penurunan nya mencapai 10 - 15 persen," Ungkap pengelola peternakan telur Gadajaya yakni Ilham Silmi Tajudin, Kamis (25/5).
Kata Ilham, kenaikan harga pakan begitu signifikan. Mulai dari harga 300 ribu kini bisa mencapai 350 - 360 ribu per kwintal nya.
Karena tingginya harga pakan, sebut Ilham otomatis akan merepotkan dalam mengatur harga telur.
Kata Ilham, perusahaannya melayani pembeli dari para warung - warung. Dimana, harga penjualan dari dirinya awalnya sebesar 23 ribu kini sudah mencapai Rp 28 ribu per kilogram.
Sedangkan, menurutnya untuk di warung sendiri harga penjualan ke warga sudah tembus mencapai Rp 35 - 38 ribu per kilogram nya. Tergantung dari jarak lokasi atau wilayah pedalaman nya.
"Kondisi ini harus mengurangi jatah kandang karena kewalahan atas naiknya harga pakan yang begitu tinggi. Semoga saja, harga pakan kembali turun sehingga daya beli masyarakat pun kembali meningkat," Ujar Ilham.
Editor : ii Solihin