GARUT, iNewsGarut.id – Naiknya harga garam lokal khusus untuk industri penyamakan kulit saat ini membuat gerah para pelaku usaha kulit Kabupaten Garut dalam beberapa pekan terakhir ini.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas PT. Garut Makmur Perkasa (GMP), Dodi Gustari, saat ditemui di kantor kerjanya, Rabu (28/6/2023).
"Kenaikan garam ini sudah bagian dari fenomena setiap tahunnya khususnya menjelang idul adha, tetapi kenaikan kali ini cukup signifikan," katanya.
Ia menyebut dari harga normal Rp4.000 hingga Rp6.000 per kilogram, kini harga garam lokal yang didatangkan dari Indramayu naik menjadi Rp7.000 per kilogramnya.
"Tingginya harga garam saat ini tidak diimbangi dengan harga kulit sapi saat ini yang justru merosot tajam, dari semula harga kulit sapi Rp10.000 per kilogramnya, kini hanya Rp7.000 per kilogramnya. Hal itu yang membuat gerah para pelaku usaha penyamakan kulit di Garut," jelasnya.
Menurutnya, meski ada garam impor yang harganya lebih murah, namun kualitasnya tidak terlalu bagus dibandingkan dengan garam lokal.
"Hasil kesepakatan melalui rapat yang digelar oleh Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) Garut, untuk sementara proses penyamakan induatri kulit menggunakan garam campuran antara impor dengan lokal dengan perbandingan 70 persen untuk garam lokal dan sisanya menggunakan garam impor," paparnya.
Editor : ii Solihin