GARUT, iNewsGarut.id – Teh kewer yang saat ini sangat identik dengan nama Desa Sukalaksana di Kabupaten Garut, memang bukan terbuat dari racikan pucuk daun teh seperti pada umumnya, melainkan berasal dari olahan biji buah tanaman kewer yang banyak tumbuh liar di sekitar desa.
Masyarakat telah memanfaatkan biji buah kewer tersebut secara turun-temurun selama beberapa generasi. Namun, saat ini keberadaannya hampir tersisihkan dan terlupakan karena rambahan produk teh kemasan yang banyak beredar di pasaran, yang tentu saja dirasakan lebih mudah dan murah untuk didapatkan.
Sekelompok warga desa tersebut berkomitmen untuk mengenalkan teh kewer lebih luas. Bahkan warga di sana juga diarahkan untuk menanam pohon kewer di pekarangannya.
Elis Hanipah sebagai ketua kelompok klaster kewer, mengatakan, awal ceritanya teh kewer ini sudah ada sejak zaman dulu, teh kewer ini dulu sebagai obat namun seiring berjalannya waktu sejak ada Desa wisata ini ternyata teh kewer ini bisa dijual. Tujuannya untuk memperbaiki ekonomi di masyarakat.
"Zaman dulu teh kewer ini sebagai obat, sejak adanya Desa Wisata Alhamdulilah bisa dijual hasilnya untuk memperbaiki ekonomi di masyarakat,"ungkapnya, Selasa (27/6/2023).
Elis menyebutkan ada satu kelompok klaster teh kewer ini yang beranggotakan 16 orang. Untuk pembagian kerjanya, dijelaskannya, kalau pesanannya banyak 16 orang ini semua berkumpul, tapi bila sedikit dibagi-bagi waktunya.
"Satu kelompok ada 16 orang, pembagian kerjanya kalau pesanan banyak semua berkumpul, jika sedikit Ya dibagi waktu aja,"ujarnya.
Proses pembuatan teh kewer ini, imbuhnya, mudah dan cepat, dari mulai dipetik di pohonnya hingga di roasting atau dalam bahasa Sunda nya di sangrai. Kemudian dikemas dan bisa dijual.
Editor : ii Solihin