GARUT, iNewsGarut.id – Akhir-akhir ini Kabupaten Garut dihebohkan dengan adanya kabar bahwa ratusan warga di satu kampung di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, mendadak memiliki utang di Penanaman Nasional Madani (PNM).
Sontak kejadian ini menjadi viral dan menjadi perbincangan hangat khususnya di kalangan masyarakat Garut maupun di media sosial.
Pihak PNM pun angkat bicara dan memberikan tanggapan atas kejadian tersebut.
Corporate Secretary PNM, Dodot Patria Ary, mengatakan, pihaknya merasa turut prihatin atas kejadian yang menimpa warga di Desa Sukabakti. Karena ini, lanjut Dodot, sebenarnya kejadian yang tidak diharapkan untuk terjadi.
Pihaknya saat ini memiliki komitmen untuk bisa menyelesaikan kasus tersebut dengan baik. Karena bagi pihaknya pelayanan bagi masyarakat seluruh Indonesia menjadi penting untuk secara bersama-sama tumbuh.
"Kaitannya dengan itu adalah saat ini kami telah melakukan proses investigasi, verifikasi data, dan kemudian itu akan menjadi tumpuan bagi kami untuk menindaklanjuti kejadian itu," ujar Dodot, Kamis (20/7/2023).
PNM sendiri tengah melakukan beberapa hal untuk mendalami lebih lanjut permasalahan ini. Apalagi terkait dengan dua tahun lebih dengan adanya pandemi Covid-19 pihaknya memang memberikan kepercayaan kepada ketua kelompok.
Sehingga pihaknya akan lebih jauh lagi melihat apakah memang ada peran-peran yang timbul baik itu dari pihak eksternal maupun internal.
"Tentu saja ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk terus melakukan proses pembenaran di internal kami, supaya tidak terulang lagi kejadian-kejadian seperti ini," tuturnya.
Sementara untuk investigasi internal, imbuh Dodot, pihaknya sudah melakukan sejak tanggal 11 Juli 2023 sampai dengan hari ini.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan interview, kemudian termasuk di dalamnya ada pengolahan data supaya angka yang muncul di masyarakat atau di media itu bisa benar-benar tepat penyelesaiannya.
"Jadi bukan berdasarkan ratusan atau berapa puluh. Tapi akan kita lihat per masing-masing debitur. Sehingga pola ini kemudian kita gunakan untuk dapat menyelesaikan di masing-masing nasabah, masyarakat yang memang terdampak," paparnya.
Sampai saat ini menurut hasil investigasi sementara pihak PNM belum bisa memastikan keterlibatan siapa saja di dalam kasus ini. Namun, pihaknya terus melakukan proses pendalaman terkait kasus tersebut.
Sebagai sebuah strategi jika memang hal-hal serupa terjadi, pihak PNM akan melakukan semacam pembentukan tim adhoc untuk identifikasi serta menindaklanjuti kasus-kasus yang ada.
"Sehingga kenapa ini penting supaya informasi yang berkembang ke eksternal bisa melalui satu pintu," katanya.
Editor : ii Solihin