GARUT, iNewsGarut.id – Akibat musim kemarau panjang, kekeringan di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut kian Meluas. Untuk MCK, warga setempat terpaksa ke sungai dengan jarak sekitar 200 meter dari perkampungan.
Kekeringan akibat dampak musim kemarau panjang di Kabupaten Garut kian meluas ke daerah pegunungan. Salah satunya dialami masyarakat Kampung Limustilu, Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya.
Meski perkampungan ini berada di sekitar kawasan hijau, namun dampak kekeringan tak luput menimpa warganya. Pasalnya, debit mata air sebagai sumber utama air bersih di kampung ini menyusut. Sehingga kerap tak mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Nanda Lestari, warga Kampung Limustilu, dirinya mengaku sudah hampir 2 minggu ke Sungai Cikaengan untuk mandi, dan mencuci pakaian karena air di rumahnya menyusut dan kotor.
"Kalau untuk minum masih ada air sumur namun sedikit, kalau untuk mandi dan mencuci tidak cukup, terpaksa harus ke sungai," Katanya Jumat, (13/10/2023).
Setiap kemarau warga disini sudah terbiasa ke sungai, sumber air di atas sana yang biasa di manfaatkan warga sudah mengering, adapun sumur dan mata air di bawahnya hanya untuk kebutihan minum saja.
"Karena darurat warga pun membuat pancuran (jamban) di Sungai Cikaengan untuk keperluan mandi dan mencuci," pungkasnya.
Editor : ii Solihin