get app
inews
Aa Read Next : Dapat Dukungan Dari 39 Kecamatan, Aceng Fikri Maju Pilkada Garut 2024 Jalur Independent

Buat Parcel Lebaran, IRT di Garut Raup Cuan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Minggu, 17 Maret 2024 | 10:55 WIB
header img
Bisnis parcel lebaran Ibu rumah tangga di Garut raup cuan ratusan juta rupiah. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

GARUT, iNewsGarut.id – Seorang ibu rumah tangga (IRT) yakni Fikka Silviana mampu meraup cuan ratusan juta rupiah dengan membuat parcel tabungan lebaran untuk anak-anak dan parcel sembako.

Dia membuat parcel lebaran di tempat tinggalnya di Perumahan Permata Hijau Residence Blok F 10 Desa Sukagalih, Garut. Bisnis nya itu diberi nama Pojok Elcia.

Bisnis membuat parcel lebaran itu Ia lakoni sejak tahun 1990 sampai dengan sekarang. Bisnis yang mendatangkan omzet ratusan juta rupiah itu sempat vacum di tahun 2000, namun tiga tahun yang lalu bisnis parcel lebaran bisa berjalan kembali, dan semakin banyak mendapatkan pesanan.

"Kami memulai bisnis ini dari tahun 1990, lalu tahun 2000 sempat vacum, dan 3 tahun yang lalu Kami memulai lagi bisnis parcel ini,"kata Fikka saat ditemui iNewsGarut.id, Kamis (14/3/2024).

Fikka menuturkan, parcel lebaran yang dirinya buat beragam mulai dari parcel untuk anak dan juga parcel sembako.

Menurutnya, sistem bisnis parcel ini setiap minggunya setor melalui koordinator resmi yang sudah terdaftar.

"Kami buat parcel anak dan sembako, sistemnya itu setiap Minggu Kami setor melalui koordinator resmi yang sudah terdaftar,"ujarnya.

Untuk harganya, imbuhnya, itu variatif seperti parcel lebaran anak di banderol dengan harga Rp.300 ribu sampai Rp.400 ribu, sedangkan parcel sembako Rp.500 ribu sampai Rp.600 ribu.

"Kami sediakan beberapa opsi parcel lebaran ini ada yang dari tas, bentuk mainan anak, juga dalam box. Tergantung mau paket yang mana diambil customer,"imbuhnya.

Fikka mengaku harga beras yang sekarang ini melambung tinggi sangat mempengaruhi dalam pembuatan parcel sembako.

"Jelas mempengaruhi tahun lalu harga beras itu Rp.50 ribu sampai Rp.60 ribu per 5 Kg, sedangkan tahun sekarang harganya mencapai Rp.80-100 ribu, otomatis mempengaruhi omzet, tapi itu sudah menjadi resiko Kami,"akunya.

"Harapannya harga bisa stabil, dan lebihnya bisnis Kami ini bisa berkembang lagi serta menjangkau lebih luas sampai ke pelosok -pelosok,"pungkas Fikka.

Editor : ii Solihin

Follow Berita iNews Garut di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut