GARUT, iNewsGarut.id – Momen Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni menjadi kesan tersendiri bagi anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan. Di hari yang menjadi sejarah ini, legislator PDI-Perjuangan Garut itu mewujudkan impian seorang lansia duafa Emak Anih warga Kampung Sarjambe, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat, memiliki rumah yang layak huni. Yang mana sebelumnya Emak Anih ini tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Yudha didampingi Sekjen DPC PDI -Perjuangan Garut Yuyus Kartawiredja dan pengurus lainnya di peringatan Hari Lahir Pancasila menyerahkan kunci rumah kepada Emak Anih sekaligus memberikan sejumlah bantuan sembako dan uang tunai kepada lansia dhuafa di Kampung Sarjambe.
"Pertama peringati Harlah Pancasila di Kampung Sarjambe ini, sekalian menyerah terima kan kunci rumah untuk Emak Anih,"ungkapnya.
Saat bulan Ramadhan lalu Yudha mendapatkan laporan dari pendamping PKH bahwa adanya lansia duafa yakni Emak Anih yang tinggal di rumah tidak layak huni.
"Alhamdulillah ada bantuan RST dari Kemensos untuk Emak Anih, dua Minggu lalu bantuannya turun, dan hari ini Saya serahkan kunci rumah Emak Anih yang sudah layak untuk dihuni,"ujarnya.
Yudha menjelaskan ini merupakan esensinya dari hari lahir Pancasila dimana semua pihak bergotong royong mencari solusi untuk Emak Anih.
Selain itu, Yudha menekankan pentingnya gotong royong, kemanusiaan hadir mencari solusi untuk mengentaskan kemiskinan.
"Gotong royong sangat penting hadir mencari solusi seperti bantuan dari Kemensos, ini adalah bentuk esensi di momentum Harlah Pancasila,"jelasnya.
Pada momentum Hari Lahir Pancasila itu, Yudha pun memberikan tali asih kepada para lansia di sekitar kampung Sarjambe, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat.
"Jadi ini bukan konteks ceremonial semata, tapi gotong royong itu penting bahwa Pancasila itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar Kita bersama -sama mengentaskan kemiskinan, dan bersama -sama membantu yang lemah. Dan hari ini bukti nyata gotong royong memberi solusi untuk Emak Anih,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin