get app
inews
Aa Text
Read Next : Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak

Pria Asal Garut Tidak Bisa Tidur Selama 4 Tahun Dapat Theraphy KPAID Tasikmalaya

Minggu, 02 Juni 2024 | 08:07 WIB
header img
KPAID Tasikmalaya bersama Anggota DPRD Jabar saat menemui Solihin yang viral tidak bisa tidur selama 4 tahun. Foto iNewsGarut.id/Hendrik Prima.

GARUT, iNewsGarut.id – Solihin (50) warga Kampung Cijeler Kidul, Desa/Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat, yang tidak bisa tidur selama 4 tahun mendapatkan theraphy psikis dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut pendampingan terhadap keluarga korban Agum Gumelar (13) yang menjadi korban pembunuhan pada tahun 2023 lalu. Ternyata Solihin (50) yang viral di media merupakan ayah dari korban pembunuhan bocah berusia 13 tahun itu.

Nampak terlihat Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto didampingi tim theraphy dan Satgas KPAID Tasikmalaya, serta Anggota DPRD Jabar Komisi V Enjang Tedi, bertemu langsung Solihin (50) untuk membahas lebih jauh terkait dengan pe untuk Solihin (50).

Disela waktunya Ato Rinanto mengatakan, sengaja datang menemui Solihin (50) sebagai tindak lanjut pendampingan terhadap ananda korban ketika itu. Dan, imbuhnya, melakukan pendampingan psikis terhadap ayahanda korban yang memang diminta oleh Komisi V DRPD Jabar untuk bisa turun kembali mendampingi kasus ini.

"Kami datang ke Garut sebagai tindak lanjut pendampingan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya, dimana efek dari peristiwa itu, ayahanda korban ini terhitung sejak april 2020 sampai hari ini mengalami penyakit yang aneh yaitu tidak bisa tidur,"kata Ato yang didampingi anggota DPRD Jabar Enjang Tedi, Sabtu (1/6/2024).

Menurutnya, pihaknya akan melakukan pendalaman apa yang terjadi, dan hasilnya nanti akan di komunikasi dengan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Komisi V DRPD Jabar, serta akan melakukan komunikasi efektif dengan Pemerintah Daerah di Kabupaten Garut.

"Kita akan segera komunikasikan dengan Pemerintah Provinsi Jabar maupun Pemda Garut, hasil dari pendalaman yang dilakukan tim kepada Pak Solihin yang memang merupakan ayahanda korban pembunuhan waktu itu,"ujarnya.

Lebih lanjut kata Ato, KPAID Tasikmalaya sengaja menurunkan tim theraphy psikis untuk Solihin karena menurut pengakuannya menderita penyakit yang tidak biasa, tidak bisa tidur walaupun sekejap sejak April tahun 2020 sampai hari ini.

"Kami turunkan tim theraphy psikis karena Pak Solihin ini pengakuannya tidak bisa tidur walaupun sekejap sejak April tahun 2020 sampai hari ini. Dari hasil pernyataan tim ini berangkatnya dari faktor medis ditambah dengan faktor psikis dari beberapa peristiwa, pertama anaknya meninggal dunia karena dibunuh oleh rekannya, dan kedua dua bulan lalu istrinya meninggal dunia,"ujarnya.

Faktor tersebut, imbuhnya, yang memperparah kondisi dari Solihin, "Dan Saya pikir ini butuh ada tindakan medis selain tindakan theraphis,"tandasnya.

Ato Rinanto menyatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera bertemu dengan Pj Bupati Garut Barnas Adjidin untuk menyampaikan ataupun mencari solusi atas kondisi Solihin ini.

"Insya Alloh dalam waktu dekat ini Kita akan segera menemui PJ Bupati Garut untuk mencari solusi terkait dengan kondisi Pak Solihin ini,"pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut