Penghapusan Diskon Susu Formula Dapat Beragam Respon Ibu-Ibu di Garut

GARUT, iNewsGarut.id – Larangan terhadap produsen atau distributor susu formula bayi dan atau produk pengganti air susu ibu untuk memberikan diskon kepada pembeli yang dikeluarkan Presiden Jokowi lewat Peraturan Presiden mendapatkan berbagai respon masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Garut.

Ada masyarakat yang mendukung terkait dengan Peraturan Presiden tersebut dan ada juga yang tidak setuju tentunya dengan berbagai alasan yang melatar belakanginya.

Baca Juga

Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Garut Dinyatakan Sebagai Lapas Bersinar

Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Salah seorang ibu menyusui asal Kecamatan Cisurupan, Suci mengatakan dirinya setuju dengan adanya peraturan tersebut." Alasannya semakin banyak susu formula di obral semakin banyak ibu-ibu yang tidak mau menyusui karena susu formula murah," ucapnya, Rabu, (31/7/2024).

Ia menuturkan dengan banyaknya diskon maka semakin banyak pula ibu-ibu yang lebih memilih membeli susu formula dan akibatnya banyak bayi yang tidak bisa menikmati asi ekslusif.

Baca Juga

Kini Muiz Seorang Bocah di Garut Yang Hidupi Ketujuh Adiknya Miliki NIK

Suci menerangkan dari anjuran kesehatan bahwa ibu itu wajib menyusui atau mengasihi selama dua tahun." Padahal kan kewajiban (menyusui) sudah jelas di anjuran kesehatan," katanya.

Hal lain diungkapkan oleh Nurdinani, salah seorang ibu menyusui dari Kecamatan Tarogong Kaler yang mengatakan dirinya sedikit tidak setuju dengan adanya peraturan tersebut karena berbagai faktor." Saya sedikit kurang setuju ya," katanya.

Ia menjabarkan alasan dirinya kurang setuju dengan adanya peraturan presiden tersebut yang pertama karena banyak ibu-ibu diluar sana yang bukan dengan sengaja tidak memberikan asi ekslusif kepada anaknya.

Baca Juga

Memasuki Masa Tenang Satpol PP Kecamatan Banjarwangi Tertibkan APK

Nurdinani menuturkan ada banyak faktor yang menjadi penghambat." Karena faktor  kesehatan yang membahayakan ibunya ataupun anaknya, faktor pekerjaan yang mengharuskan ibunya meninggalkan anaknya di rumah," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan jika potongan harga atau diskon susu formula tersebut dihilangkan atau dilarang maka akan sedikit memberatkan ibu-ibu yang tidak bisa menyusui asi ekslusif kepada anaknya.

Terlebih kata Ani, harga susu formula ini terbilang cukup tinggi sehingga jika tidak ada diskon akan memberatkan." Ibu-ibu cukup kewalahan karena harga susu formula terbilang tidak murah," katanya.

Baca Juga

Perumda Tirta Intan Garut Dorong Inovasi Pelayanan melalui Transparansi dan Teknologi

Meskipun dirinya memberikan asi ekslusif untuk anak-anaknya namun ia melihat dari sudut pandang ibu-ibu yang lain yang bukan atas kemauannya untuk tidak memberikan asi ekslusif untuk anak-anaknya.

Editor : ii Solihin