GARUT, iNewsGarut.id – Gempa bumi yang terjadi pada 18 September 2024 lalu mengakibatkan sejumlah bangunan rumah di Kecamatan Pasirwangi, Garut, mengalami kerusakan. Termasuk merusak juga bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Barusari, Kecamatan Pasirwangi.
Pemerintah Daerah Garut pun sudah melakukan langkah preventif dalam penanganan pasca gempa bumi itu terjadi. Dengan melakukan komunikasi dan koordinasi untuk penanganan pasca gempa, dengan mendatangkan yayasan-yayasan untuk membantu pembangunan di wilayah terdampak gempa.
Salah satunya yaitu Yayasan Bakti Barito yang membantu Pemerintah Daerah dengan membangun dua bangunan sekolah dasar di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat.
Langkah itu pun diapresiasi Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Sekretariat Wakil Presiden, Slamet Widodo. Yang pada hari ini Kamis (31/10/2024), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, sekaligus melihat secara langsung ke lokasi terdampak gempa bumi.
"Kita terima kasih sekali, apalagi kan kita mungkin tidak hanya Bakti Barito, kami lihat di penanggulangan bencana banyak dilakukan juga oleh ada dari yayasan lain," kata Slamet saat meninjau proses pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Kamis.
Ia menuturkan, pada 18 September 2024 wilayah Garut diguncang gempa bumi yang menyebabkan kerusakan bangunan rumah warga termasuk pada bangunan sekolah di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi.
Pemerintah, kata dia, sudah melakukan upaya penanggulangan terhadap daerah yang terdampak bencana gempa, untuk itu saat ini meninjau langsung perkembangan proses pemulihan pasca gempa bumi.
"Ingin melihat langsung saja pemulihan pasca bencana yang beberapa waktu lalu terjadi, salah satu yang terdampak kan sekolah SD Barusari 3 dan 4," katanya.
Ia menyampaikan selain melakukan rapat koordinasi juga mengecek langsung ke lapangan bagaimana progres pemulihan, termasuk pembangunan sekolah yang mendapatkan bantuan dari Yayasan Bakti Barito.
"Kita juga selain meeting, tapi perlu ke lapangan untuk melihat progresnya seperti apa, alhamdulilah ini kan ada peran dari Yayasan Bakti Barito yah, yang berpartisipasi untuk meringankan beban, mudah-mudahan segera selesai karena targetnya awal Desember, insyaallah selesai, kalau tidak ada gangguan cuaca," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan sekolah tersebut rencananya akan dibangun sekolah berstandar tahan gempa dengan tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Ini pembangunan juga dikoordinasikan dengan BPBD dengan BNPB. Mudah-mudahan sudah memenuhi standar yang diharapkan," katanya.
Kepala SDN 4 Barusari Jubaedah menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan juga Yayasan Bakti Barito yang sudah membantu membangun kembali ruang kelas belajar yang sebelumnya terdampak kerusakan akibat guncangan gempa bumi.
Bangunan sekolah tersebut, kata dia, terakhir dibangun tahun 2006 atau kondisinya sudah cukup lama, dan saat ini akan dibangun lagi dengan kondisi bangunan yang rencananya akan tahan gempa.
"Mudah-mudahan sesuai yang disampaikan mereka, katanya itu lebih aman, tahan gempa, bisa lebih semangat belajar," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan, kunjungan dari perwakilan Sekretariat Wapres sebagai wujud perhatian serius dari pemerintah pusat, khususnya BNPB terhadap Kabupaten Garut.
Ia mengungkapkan, selama ini BNPB dengan BPBD Kabupaten Garut terus berkoordinasi dalam penanganan bencana alam, termasuk saat ini menangani daerah yang terdampak gempa bumi.
"Banyak hal ya kita dibantu oleh BNPB, termasuk hal-hal yang menyangkut atensi masyarakat selama ini, usulan-usulan kita, ada yang sudah terealisasi, beberapa yang sudah, (dan) ada beberapa yang belum, kita sampaikan," katanya.
Koordinator Program Lingkungan Hidup Yayasan Bakti Barito, Yoris Sindhu Sunarjan, menambahkan, Yayasan Bakti Barito membangun dua sekolah yakni SDN 3 dan 4 Barusari di Kecamatan Pasirwangi.
Program bantuan pembangunan dua sekolah yang terdampak gempa bumi itu, kata dia, sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan yang dilakukan secara kolaborasi yakni Yayasan Bakti Barito, Kitabisa, dan Happy Hearts.
Ia menyampaikan, pihaknya membangun kembali ruang kelas belajar yang rusak akibat gempa, kemudian ada juga program merenovasi atap ruang kelas, dan membangun instalasi sanitasi untuk toilet siswa dan guru.
Yoris menambahkan pembangunan tersebut dilakukan dengan mengedepankan bahan bangunan ramah lingkungan yang terbuat dari daur ulang plastik dan tahan gempa berlisensi dari Block Solutions Finlandia.
"Untuk penerapan pembangunan ramah lingkungan ini untuk Garut baru sekarang, kami melakukan penerapan dengan block solutions," katanya.
Editor : ii Solihin