get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang 27 November 2024, Kenali Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Garut

Anggota DPRD Garut Tengok 2 Warga Yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni

Senin, 11 November 2024 | 20:20 WIB
header img
Anggota DPRD Garut saat menengok rumah warga yang tidak layak huni. Foto istimewa.

GARUT, iNewsGarut.id – Anggota DPRD Garut fraksi PDI-Perjuangan Yudha Puja Turnawan usai menghadiri pendidikan kader pratama, menyempatkan diri menengok 2 warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. 

Lokasi pertama legislator PDI-Perjuangan itu menengok Ibu Ai Kustini warga Kampung Paledang RT 05/12, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota.

"Hari ini setelah acara pendidikan kader pratama PDI Perjuangan saya menengok ibu ai kustini. Kondisi rumah ibu Ai tidak layak huni karena atapnya nyaris ambruk dan setiap sudut sudah ditahan oleh tiang bambu. Kebetulan ketika saya menengok hujan baru saja reda dan saya menyaksikan langsung lantai rumah ibu ai kustini dipenuhi genangan air. Saya datang atas laporan dari ibu Ai Teti kasi kesra kelurahan kota kulon,"kata Yudha, Senin (11/11/2024).

Menurutnya, kondisi rumah ibu ai kustini membahayakan dirinya dan ketiga anaknya, karena dikhawatirkan rubuh jika terjadi curah hujan ekstrem disertai angin kencang.

"Kondisinya sangat tidak layak dan sangat mengkhawatirkan, bahayanya jika tiba-tiba rubuh saat curah hujan turun tinggi disertai angin kencang,"ungkapnya.

Yudha harap Pemkab garut perlu melakukan kolaborasi pendanaan dari CSR atau BAZNAS agar bisa ada perbaikan secepatnya. "Saya harap ada pendanaan kolaborasi baik itu dari CSR maupun dari pengumpul dana umat Baznas,"ujarnya.

Lokasi kedua, Yudha melanjutkan perjalanannya dengan menengok ibu kokom di kampung genteng RT 02 RW 16 kelurahan Sukajaya, kecamatan Tarogong Kidul. Dimana, kata ia, Rumah ibu kokom sangat tidak layak huni, atap bocor di berbagai sudut rumah bahkan rumahnya tak memiliki ruang tamu. 

"Sama seperti rumah ibu Ai, rumah ibu kokom tidak layak huni, atap bocor hampir di berbagai sudut. Ruangan tengah rumah dijadikan kamar untuk semua penghuni rumah. Kamarnya sudah tak bisa dihuni karena sudah ambruk dan dinding yang berlubang besar. Jika rumah ibu kokom ini tak diapit dua rumah permanen maka dipastikan rumah ibu kokom sudah ambruk. Sebagian dinding rumah memakai bekas karung dan bekas baligo iklan,"bebernya.

Yudha menegaskan, kondisi rumah yang memprihatinkan ini membahayakan kesehatan penghuni rumah dan sewaktu waktu jika ambruk membahayakan keselamatan penghuninya.

"Kondisi ini akan saya koordinasikan dengan Pemkab Garut dan kemensos RI. Semoga ada jalan untuk perbaikan rumah ibu ai kustini dan ibu kokom yang sudah tidak layak untuk dihuni,"pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut