GARUT, iNewsGarut.id – Pemkab Garut melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut menggelar Rapat Penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Garut.
"Agenda rapat ini menitikberatkan pada langkah-langkah strategis dalam penanggulangan kemiskinan, salah satunya melalui penetapan data kemiskinan yang akurat,"Kepala Bappeda Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, Sabtu (9/2/2025).
Dikatakan Didit, sebagai Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), pihaknya berupaya menyusun data yang akan menjadi dasar kebijakan kedepanya.
Selain itu, nantinya data-data ini akan segera diajukan untuk dibentuk Surat Keputusan (SK) Bupati.
"Jadi kedepannya beberapa sumber data akan digunakan untuk Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabuparen Garut," kata Didit.
Didit menegaskan, untuk penetapan percepatan sasaran kemiskinan di Kabupaten Garut, pihaknya akan memanfaatkan aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Regsosek Terpadu (SEPAKAT) sebagai acuan.
"Kami sudah memiliki basis data, dimana didalamnya merupakan gabungan data Regsosek dari Bappenas. Nantinya data ini akan kita manfaatkan untuk akurasi data," ungkapnya.
Lebih lanjut Didit menyebut, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam TKPKD telah menyepakati untuk kerja sama dan akan ditindaklanjuti dengan kegiatan pembahasan lebih lanjut mengenai data Regsosek bersama perwakilan SKPD untuk perumusan.
"Kebijakan harus berangkat dari data yang valid sebagi acuan untuk merumuskan kebijakan. Apabila ada kekurangan data, maka akan dilakukan perbaikan dan pemutakhiran data," kata Ditdit.
Ia berharap rapat ini nantinya dapat menghasilkan SK Bupati yang menetapkan sasaran penanganan kemiskinan di Kabupaten Garut dan Selain itu, perencanaan program tahun 2026 serta RPJMD 2025-2029 dapat lebih terarah.
"Nantinya program yang dijalankan benar-benar efektif dalam mengatasi kemiskinan secara lebih rinci dan solusinya bisa lebih tepat," pungkasnya.
Editor : ii Solihin