Pergerakan Tanah di Singajaya Meluas, BPBD Lakukan Assesment di Sejumlah Titik

GARUT, iNewsGarut.id – Pergerakan tanah tanah di Kampung Sawahjoho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat masih meluas warga pun masih bertahan dipengungsian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melakukan pemeriksaan gerakan tanah, retakan tanah semakin meluas dan menyebabkan 20 rumah terdampak, 29 terancam total ada 49 rumah.
Analis Bencana BPBD Garut, Nasheer menyebut pihaknya kembali meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Sawahjoho dan Kampung Puncaksalam yang dimana ada beberapa rumah yang terdampak dan terancam.
"Jadi yang terdampak itu memang sudah tidak layak untuk di tempati dan yang terancam kemungkinan kedepannya bisa terjadi gerakan tanah susulan," kata Nasheer, Rabu (9/4/2025).
Ditegaskan Nasheer hasil perhitungan bersama unsur pemerintahaan setempat berdasarkan fakta dilapangan ada 29 rumah terancam dan 20 rumah terdampak jadi total 49 rumah.
"Langkah berikutnya kami masih menunggu kajian dari Badan Geologi. Jadi supaya lebih tepatnya berapa yang benar-benar terancam gerakan tanah" jelas Nasheer.
"Kedepanya pemukiman yang terdampak dan terancam bisa direlokasi ataupun dilakukan upaya mitigasi stuktrural," tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, bencana gerakan tanah yang melanda kawasan tersebut berdasakan fakta-fakta dilapangan yang di temukan diantaranya dari kemiringan lereng.
"Kemiringan lereng itu disana berkisar antara 18 derajat sampai 35 derajat. Itu termasuk lereng agak curam sampai sangat curam," jelas Nasheer.
Selain itu, disana terjadi curah hujan yang cukup tinggi sehingga membuat kondisi tanah disana jenuh air.
"Jadi tanah disana berasal dari hasil pelapukan batuan vulkanik berupa tuf dan breksi tuf yang sifatnya dapat menampung dan mengalirkan air. Sedangkan dibawahnya terdapat lapisan yang kedap air. Apabila tanah tersebut jenuh air maka kekuatan geser tanah berkurang sehingga terjadi pergeseran tanah," tandasnya.
Editor : ii Solihin