Hujan Deras Sebabkan Pergeseran Tanah di Garut, Sekolah Dasar Terancam

GARUT, iNewsGarut.id – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pasirwangi sejak Senin siang hingga malam, 26 Mei 2025, mengakibatkan terjadinya pergeseran tanah di wilayah Kampung Ragamukti, Desa Sirnajaya. Akibat bencana geologis tersebut, bangunan pagar penahan tebing (TPT) di SDN 2 Sirnajaya mengalami ancaman serius kerusakan, memicu kekhawatiran akan keselamatan warga dan murid sekolah.
Retakan tanah sepanjang 24 meter dengan lebar sekitar 2 meter ditemukan di sekitar area sekolah. Jika tidak segera ditangani, pergeseran tanah tersebut berpotensi menyebabkan pagar sekolah roboh dan berdampak lebih luas terhadap struktur bangunan di sekitarnya.
Hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama para orang tua siswa dan staf pengajar yang setiap hari beraktivitas di lingkungan sekolah.
Menanggapi situasi tersebut, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Pasirwangi Polres Garut, segera bertindak cepat. Dipimpin langsung oleh Kapolsek Pasirwangi, IPTU Wahyono Aji, tim kepolisian turun langsung ke lokasi kejadian pada hari ini Selasa, 27 Mei 2025, untuk melakukan pemantauan, pengamanan, dan penanganan awal.
Dalam keterangannya, IPTU Wahyono Aji menjelaskan bahwa pihaknya telah menutup akses ke titik-titik rawan guna mencegah risiko jatuhnya korban dan memberikan edukasi kepada warga sekitar mengenai pentingnya kewaspadaan di musim penghujan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk preventif terhadap kemungkinan bencana susulan.
"Alhamdulillah, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Namun potensi kerugian diperkirakan mencapai Rp150 juta, mengingat posisi retakan sangat dekat dengan pagar sekolah yang menopang bagian tebing," ujar IPTU Wahyono Aji saat diwawancarai di lokasi.
Pihak kepolisian juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Sirnajaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, serta Dinas Pendidikan untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang terhadap ancaman pergeseran tanah ini. Langkah awal yang sedang diupayakan adalah memperkuat struktur TPT serta memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi retakan.
Sementara itu, pihak sekolah mengaku telah mengambil kebijakan untuk mengalihkan sebagian kegiatan belajar-mengajar ke ruangan yang lebih aman sambil menunggu perbaikan TPT. Kepala SDN 2 Sirnajaya juga menyampaikan rasa terima kasih atas respon cepat dari pihak kepolisian dan berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
Musim penghujan yang masih berlangsung di wilayah Garut memang meningkatkan risiko bencana tanah longsor dan pergeseran tanah, khususnya di daerah perbukitan seperti Pasirwangi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, memantau kondisi lingkungan sekitar, serta segera melapor kepada aparat jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.
Dengan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan warga, diharapkan potensi bencana ini dapat ditangani dengan cepat dan dampaknya bisa diminimalkan.
Editor : ii Solihin