Stok Pupuk Bersubsidi di Garut Aman Jelang Musim Tanam
GARUT, iNewsGarut.id – PT Pupuk Kujang, salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang industri pupuk, memastikan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam kondisi aman. Sepanjang tahun 2025, alokasi pupuk untuk wilayah Garut mencapai 107.906 ton, sehingga petani tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan menjelang musim tanam.
Manajer Pergudangan Region 2A Pupuk Indonesia, Andi Susianto, menyampaikan bahwa jumlah tersebut terdiri dari 51.000 ton pupuk NPK dan 56.906 ton pupuk urea. Menurutnya, jumlah tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Garut.
Hingga September 2025, penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani di Garut baru mencapai 56,5 persen atau sekitar 61.062 ton. Dari jumlah itu, NPK terserap sebanyak 36.162 ton dan urea 24.900 ton.
“Penyerapan pupuk masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti kondisi cuaca, adanya perbaikan jaringan irigasi, serta faktor teknis lain yang memengaruhi waktu tanam,” jelas Andi. Rabu (24/9/2025).
Ia menambahkan, kondisi tersebut sebenarnya tidak mengkhawatirkan karena stok pupuk yang ada masih cukup besar dan siap didistribusikan sesuai kebutuhan petani.
Untuk memastikan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia menyiapkan lima gudang pupuk di Kabupaten Garut. Tiga gudang urea berada di Banyuresmi, Cisurupan, dan Cikelet, sedangkan dua gudang NPK berlokasi di Cikajang dan Tarogong.
Kehadiran gudang-gudang tersebut sangat penting agar distribusi pupuk lebih cepat, merata, dan tepat sasaran. Dengan sistem ini, petani tidak perlu khawatir akan keterlambatan pasokan, terutama pada masa tanam yang membutuhkan pupuk dalam jumlah besar.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa ketersediaan stok pupuk di Jawa Barat relatif terjamin. Hal ini karena terdapat dua pabrik produksi yang beroperasi setiap hari dengan kapasitas mencapai 2.800 ton per hari. Produksi tersebut kemudian didistribusikan ke 48 gudang pupuk di wilayah Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Garut.
“Dari sisi produksi, suplai pupuk aman. Tinggal bagaimana serapan di lapangan bisa lebih optimal sesuai kebutuhan petani,” ujarnya.
Dengan kepastian stok yang cukup, petani di Garut diimbau tidak perlu panik menghadapi musim tanam. PT Pupuk Kujang bersama Pupuk Indonesia berkomitmen menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai regulasi pemerintah, baik dari sisi jumlah, harga, maupun distribusi.
Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan pemerintah daerah serta kelompok tani agar penyaluran pupuk berjalan tepat sasaran. Mekanisme distribusi yang ketat diharapkan bisa menekan potensi penyimpangan maupun penimbunan yang merugikan petani.
Kelangkaan pupuk kerap menjadi kekhawatiran petani setiap kali musim tanam tiba. Namun, dengan adanya alokasi pupuk bersubsidi lebih dari 107 ribu ton di Garut sepanjang tahun 2025, kekhawatiran tersebut dapat ditepis.
Pemerintah melalui Pupuk Indonesia menegaskan, meskipun serapan pupuk saat ini masih di bawah 60 persen, stok yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Dengan demikian, petani di Kabupaten Garut diharapkan tetap fokus pada persiapan musim tanam tanpa khawatir kekurangan pupuk bersubsidi.
Editor : ii Solihin