get app
inews
Aa Text
Read Next : Al Mashduqi IIBS Garut Jalin Kerjasama Strategis dengan BRCC Tiongkok dan RSIH

Pemkab Garut Tetapkan Keracunan Massal di Kadungora Sebagai Kejadian Luar Biasa

Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:49 WIB
header img
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, melakukan peninjauan kondisi terkini penyintas keracunan makanan di Puskesmas Kadungora. Foto iNewsGarut.id/ Hendrik Prima

GARUT, iNewsGarut.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut resmi menetapkan kasus keracunan massal di Kecamatan Kadungora sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan ini diumumkan langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, usai meninjau kondisi korban di Puskesmas Kadungora pada Selasa malam (30/9/2025).

Bupati Syakur menyebut keputusan ini diambil setelah dirinya bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Kesehatan, dan sejumlah pejabat pratama menggelar rapat darurat di lokasi.

“Barusan kami melaksanakan rapat dengan Pak Sekda, Bu Kadis, dan beberapa pejabat tinggi pratama. Intinya, karena kondisinya sudah perlu penanganan khusus, maka kita nyatakan sebagai KLB,” tegas Syakur.

Dengan status KLB, Pemkab Garut memastikan seluruh biaya perawatan korban keracunan ditanggung penuh melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). “Semua pembiayaan akan kita cover melalui BTT,” ujarnya.

Selain pembiayaan, Pemkab juga mengambil langkah darurat untuk menjangkau seluruh korban. Para kepala desa diminta melakukan penyisiran di wilayah masing-masing untuk mencari warga yang mengalami gejala dan segera melapor ke puskesmas.

“Jangan sampai ada warga yang enggan berobat karena takut biaya atau jarak. Semua harus segera ditangani dengan baik,” kata Bupati.

Hingga Selasa malam, data Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 148 orang mendapatkan perawatan di dua lokasi, yakni Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles. Dari jumlah tersebut, tiga pasien harus dirujuk ke rumah sakit, termasuk seorang balita, karena memerlukan penanganan lebih intensif.

Syakur menyebut kondisi sebagian besar pasien mulai membaik. Sejumlah korban sudah menunjukkan pemulihan, meski tetap dalam pemantauan ketat tenaga medis.

“Beberapa pasien wajahnya sudah mulai cerah, bahkan ada yang sudah tersenyum. Namun tetap kita monitor hingga delapan jam ke depan,” ungkapnya.

Terkait sumber keracunan, Pemkab Garut masih menunggu hasil penelitian lebih lanjut. Namun, sebagai langkah antisipasi, dapur yang diduga menjadi penyebab telah ditutup sementara.

“Kita tutup, karena memang sudah jelas ada korban yang jumlahnya cukup banyak,” kata Syakur.

Bupati berharap seluruh korban segera pulih dan dapat kembali ke rumah masing-masing. Ia juga menegaskan bahwa kondisi penanganan medis saat ini berada dalam kendali.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut