get app
inews
Aa Text
Read Next : Al Mashduqi IIBS Garut Jalin Kerjasama Strategis dengan BRCC Tiongkok dan RSIH

Bupati Garut Ajak Mahasiswa Kolaborasi Atasi Masalah Sosial dan Soroti Tingginya Angka Perceraian

Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:44 WIB
header img
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dengan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas se-Kabupaten Garut (Foto: Diskominfo Kab. Garut)

GARUT, iNewsGarut.id – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mengajak mahasiswa untuk berkolaborasi aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan kompleks yang tengah dihadapi Kabupaten Garut. Ajakan tersebut disampaikannya saat silaturahmi dengan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas se-Kabupaten Garut di bawah naungan Kemendikbudristek, yang digelar di Ruang Rapat Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Selasa (7/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Bupati menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah. Menurutnya, mahasiswa memiliki daya kritis, inovasi, dan semangat sosial yang tinggi sehingga dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita ingin mereka turun tangan, ikut berpikir, dan berbuat untuk kemajuan Garut. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan kalangan kampus menjadi kunci dalam mencari solusi atas berbagai persoalan yang ada,” ujar Bupati Syakur.

Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti tingginya angka perceraian di Kabupaten Garut yang hingga September 2025 tercatat telah mencapai sekitar 6.000 kasus. Ia menyebut kondisi tersebut sebagai masalah sosial serius yang memerlukan perhatian dan penanganan bersama dari berbagai pihak.

“Angka perceraian di Garut ini cukup tinggi dan mengkhawatirkan. Ini bukan hanya urusan rumah tangga, tetapi sudah menjadi persoalan sosial yang berdampak luas terhadap pendidikan anak, ekonomi keluarga, dan stabilitas masyarakat,” tegasnya.

Menurut Bupati Syakur, banyak faktor yang memicu tingginya perceraian, mulai dari tekanan ekonomi, lemahnya komunikasi pasangan, hingga kurangnya pemahaman agama. Karena itu, ia menilai perlu adanya upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk perguruan tinggi dan mahasiswa.

Ia berharap kalangan kampus dapat berperan melalui riset sosial, edukasi pranikah, dan program pemberdayaan ekonomi keluarga yang dapat membantu menekan angka perceraian di Garut. “Kita butuh pendekatan yang lebih humanis dan edukatif. Mahasiswa bisa membantu lewat penelitian, kampanye kesadaran, atau program penguatan keluarga,” tambahnya.

Selain itu, Bupati juga mengajak mahasiswa untuk berinovasi dalam pemecahan masalah daerah, seperti kemiskinan, pengangguran, dan isu lingkungan. Pemerintah daerah, katanya, membuka ruang kolaborasi melalui berbagai program kemitraan dengan kampus agar gagasan-gagasan baru dari mahasiswa bisa langsung diimplementasikan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh semangat muda, gagasan segar, dan ide-ide inovatif dari kalangan mahasiswa untuk membangun Garut yang lebih baik,” tutur Syakur.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan dialog terbuka antara Bupati dan para perwakilan mahasiswa, yang menyampaikan berbagai aspirasi dan ide mengenai pembangunan daerah. Suasana berlangsung hangat dan konstruktif, mencerminkan sinergi positif antara dunia akademik dan pemerintah daerah.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut