get app
inews
Aa Text
Read Next : SMP IT Al Mashduqi Garut Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2025

Empat Bulan Terlantar di Arab Saudi, TKW Asal Garut Butuh Pertolongan

Selasa, 14 Oktober 2025 | 11:55 WIB
header img
Dini Setiawahyuni Febriana, TKW asal Garut yang kini viral di media sosial. Foto tangkap layar media sosial tik tok.

GARUT, iNewsGarut.id – Kisah pilu datang dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, bernama Dini Setiawahyuni Febriana, yang kini viral di media sosial. Dini dilaporkan mengalami kondisi memprihatinkan setelah diduga terlantar selama empat bulan di Arab Saudi.

Kasus ini mencuat setelah Ketua Komunitas Pemuda Akhir Zaman menerima laporan langsung dari korban melalui sambungan telepon. Dalam percakapan tersebut, Dini mengungkapkan bahwa ia tinggal di salah satu penampungan di Arab Saudi bersama sejumlah TKW lainnya tanpa kepastian nasib.

“Saya sering kelaparan dan sakit. Luka operasi sesar saya pun masih sering berdarah,” ungkap Dini dengan suara lirih, seperti disampaikan oleh pihak komunitas.

Lebih menyedihkan, Dini mengaku berangkat melalui jalur penyalur tenaga kerja ilegal. Ia dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar, namun kenyataannya justru harus hidup dalam kondisi serba kekurangan dan tanpa perlindungan hukum yang memadai.

Mengetahui kabar ini, Pemerintah Kabupaten Garut langsung mengambil langkah cepat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, H. Muksin, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kementerian terkait untuk mempercepat proses pemulangan korban.

“Kami sudah melakukan koordinasi intensif agar proses pemulangan bisa segera dilakukan. Kasus seperti ini menjadi catatan penting agar warga Garut lebih berhati-hati saat menerima tawaran bekerja ke luar negeri,” ujar  Muksin, Senin (14/10/2025).

Sementara itu, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan perhatian serius terhadap kasus ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh dalam upaya pemulangan korban dan memastikan perlindungan bagi pekerja migran asal Garut.

“Pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan BP2MI dan Kementerian Luar Negeri. Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak lagi berangkat melalui jalur ilegal,” tegas Bupati Syakur.

Berdasarkan data Pemkab Garut, wilayah ini termasuk salah satu daerah di Jawa Barat yang banyak mengirim tenaga kerja ke luar negeri, terutama ke negara Timur Tengah dan Asia. Namun, tidak sedikit yang berangkat tanpa prosedur resmi, sehingga berisiko mengalami masalah hukum dan keselamatan.

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi prosedur resmi penempatan pekerja migran, mulai dari kontrak kerja, pelatihan, hingga keberangkatan melalui penyalur resmi yang terdaftar di BP2MI.

“Kalau melalui jalur legal, negara bisa menjamin keselamatan dan hak-hak pekerja. Tapi kalau lewat jalur ilegal, kami sulit memberikan perlindungan,” tambah Bupati Syakur.

Kisah Dini Setiawahyuni Febriana menjadi peringatan keras bagi masyarakat Garut dan daerah lainnya agar tidak mudah tergiur dengan janji manis agen tenaga kerja ilegal. Pemerintah berharap kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat edukasi dan pengawasan terhadap calon pekerja migran.

Saat ini, Disnakertrans Garut bersama BP2MI tengah menelusuri identitas penyalur yang memberangkatkan korban serta menyiapkan langkah hukum agar kasus serupa tidak terulang.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut