GARUT, iNews.id – Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat merilis data dampak bencana banjir di Kabupaten Garut. Dalam siaran pers yang diterima, bencana yang melanda sedikitnya delapan kecamatan itu merendam ratusan rumah, fasilitas umum, dan menyebabkan ratusan warga terdampak.
"Update Sabtu 16 Juli 2022 pukul 06.57 WIB, kejadian banjir di Kabupaten Garut terjadi di Kecamatan Cikajang, Garut Kota, Tarogong Kidul, Karanglawitan, Bayongbong, Banyuresmi, Cilawu dan Cibatu. Penyebab curah hujan tinggi sehingga debit air Sungai Cimanuk tidak terbendung dan meluap ke sekitar daerah aliran," tulis siaran pers yang diterima MPI, Sabtu (16/7/2022).
Laporan ini merinci dampak yang terjadi di beberapa kecamatan. Di Kecamatan Cikajang, bencana melanda Desa Cibodas, yaitu 22 unit rumah terendam dengan 41 KK atau 98 jiwa terdampak.
Di Kecamatan Garut Kota, wilayah terdampak tersebar di Kelurahan Kota Kulon dengan perincian 40 unit rumah terendam dan 7 unit rumah rusak berat, di Kelurahan Muara Sanding sebanyak dua unit rumah terendam dan mengalami rusak berat, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 15 KK atau 71 jiwa.
Di Kecamatan Tarogong Kidul, banjir merendam 103 unit rumah di Desa Sukakarya, mengakibatkan 28 jiwa di Desa Haurpanggung mengungsi. Dari puluhan warga yang diungsikan di Desa Haurpanggung ini, beberapa diantaranya merupakan seorang ibu hamil dan dua balita perempuan.
Masih di Kecamatan Tarogong Kidul, banjir di Desa Sukajaya mengakibatkan 10 unit rumah terendam, di Desa Jayawaras sebanyak 71 KK atau 254 jiwa terdampak. Di Kecamatan Karangpawitan, sebanyak 74 unit rumah di Desa Suci terendam, lalu 30 unit rumah terendam di Desa Sindanglaya beserta satu fasilitas umum terdampak.
Di Kecamatan Bayongbong, banjir membuat satu fasilitas umum di Desa Panembong terdampak, dua KK lainnya di Desa Mulyasari. Di Desa Sukaratu, Kecamatan Banyuresmi, dan Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, masing-masing satu unit fasilitas umum turut terdampak.
Sementara di Kecamatan Cibatu, sebanyak 11 unit rumah dan satu unit sarana pendidikan, yaitu Pesantren Riadul Atfal, dilaporkan terendam. Hingga saat ini, lanjut laporan itu, jumlah korban jiwa masih nihil.
"BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordonasi dengan BPBD Garut. Sampai saat ini masih dilakukan assesment dan evakuasi di beberapa titik kejadian," tulis laporan ini di bagian akhir.
Di tempat terpisah, Camat Banyuresmi Jujun Juhana, melaporkan dampak kerusakan akibat banjir yang terjadi Jumat (15/7/2022) sekira pukul 23.35 WIB di wilayahnya. Ia menyebut di Desa Sukasenang, bencana dialami warga Kampung Tegal Kalapa yang berdampak pada 10 unit rumah.
"Jembatan penghubung dari Kampung Tegal Kalapa ke wilayah Kecamatan Karangpawitan rusak. Permukiman warga di Kampung Cikarokrok terendam enam rumah, lalu SMPN 2 Banyuresmi di Kampung Cikarokrok terndam setengah meter," kata Jujun Juhana.
Lalu, ia juga melaporkan dampak yang terjadi di Desa Sukaratu. Di desa ini, sebanyak 30 rumah warga yang bermukim di Kampung Koromoy terendam.
"Kantor Kepala Desa Sukaratu di Kampung Jager terendam 1,5 meter. Kemudian di Desa Dangdeur, sebanyak lima unit rumah di Desa Dangdeur terendam," ujarnya.
Camat Banyuresmi ini menjelaskan pihak terkait telah melakukan sejumlah penanganan terhadap warga yang terdampak bencana. "Menghimbau kepada warga agar tetap siaga, mengingat hujan yg meskipun tidak lebat tetapi terus turun dengan waktu yang cukup lama," ucap Jujun Juhana.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait